Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boikot Karya Pelaku Pelecehan Seksual, Apakah Bermanfaat?

Kompas.com - 11/06/2021, 14:33 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Candice Delmas, akademisi dari Northeastern University, Massachusets mengatakan dilema ini memang banyak dialami orang-orang.

Untuk mengetahui mana sikap yang tepat, ia menyarankan untuk mempertimbangkan dua hal. Pertama adalah apakah kita harus terus mengkonsumsi karya tersebut, sambil secara moral mengutuk perilaku penulisnya.

Baca juga: Orang Dekat Jadi Korban Pelecehan Seksual, Bagaimana Menanggapinya?

"Pertimbangan yang lainnya adalah apakah kutukan moral terhadap orang tersebut harus memengaruhi penilaian kita terhadap pekerjaan mereka,” terangnya.

Ia yakin ada alasan kuat untuk melakukan pemboikotan karya pelaku kekerasan seksual. Misalnya saja sebagai hukuman sosial dan kecaman moral atas pelaku, menjauhkan diri dari pekerjaannya, dan berpotensi memastikan kita tidak berkontribusi pada kesuksesan finansialnya.

Meski tujuannya tidak sebesar itu, ia yakin banyak dari kita yang bertujuan baik untuk melakukannya karena rasa empati pada korban. Sayangnya, Delmas menambahkan, betapa sedikit yang tersisa bagi kita untuk menikmati sesuatu tanpa rasa bersalah.

Baca juga: Pelecehan Seksual di Konser Musik, Tersembunyi tapi Wajib Diwaspadai

Terlebih lagi jika mengetahui bahwa banyak karya terbaik di masa lalu dibuat oleh pribadi-pribadi yang bermasalah dalam banyak hal.

Di sisi lain, Delmas juga mengajak kita mempertimbangkan dampak lainnya dari upaya pemboikotan yang dilakukan 

“Misalnya, memboikot film-film yang diproduksi oleh Miramax untuk menghukum Harvey Weinstein akan mempengaruhi kepentingan ekonomi banyak korbannya yang juga terlibat, dan memberikan penghasilan lewat film-film itu, katanya seperti dikutip dari news.northeastern.

Selain itu, karya tersebut mungkin memiliki nilai yang besar, terlepas dari masa lalu penciptanya yang tercela. Untuk alasan ini, ia menganggap karya tersebut memiliki nilai dan manfaat yang lebih tinggi.

Jika sudah menimbang berbagai faktor tersebut, Delmas mempersilahkan setiap orang untuk mengambil sikap yang sesuai dengan kondisi dan nuraninya.

Baca juga: Banyak Remaja Perempuan Tidak Sadar Jadi Korban Kekerasan Seksual

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com