Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Efektif Vitamin dan Suplemen Mengatasi Susah Tidur?

Kompas.com - 11/06/2021, 16:01 WIB
Intan Pitaloka,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gangguan tidur memang bukan hal sepele. Banyak orang yang stres karena gangguan tidur di malam hari. Selain membuat tubuh lemas, kita pun jadi sulit berkonsentrasi keesokan hari.

Apalagi jika pada pagi harinya kita harus melakukan banyak aktivitas yang menguras otak dan tenaga.

Di pasaran tersedia jalan pintas untuk gangguan tidur, yaitu suplemen, kombinasi vitamin, atau pun berbagai jenis herbal yang diklaim bisa membantu tidur lebih nyenyak.

Namun, seberapa efektifkah suplemen itu bisa mengatasi gangguan tidur dan apakah aman dikonsumsi jangka panjang?

Baca juga: 3 Minuman yang Bisa Gantikan Obat Tidur untuk Atasi Insomnia

Naoki Umeda, MD, spesialis pengobatan integratif mengatakan bahwa beberapa pengobatan alami seperti konsumsi melatonin, valerian, magnesium atau teh chamomile dapat membantu untuk tidur bagi sebagian orang.

"Tetapi belum terbukti efektif bahwa pengobatan alami itu bisa mengatasi insomnia tertentu," katanya.

Berikut adalah beberapa jenis suplemen yang sudah populer untuk gangguan tidur:

Baca juga: 6 Gerakan Peregangan untuk Tidur Lebih Nyenyak

1. Melatonin

Melatonin adalah hormon yang berhubungan dengan kontrol tidur. Meskipun ini efektif untuk gangguan tidur shift kerja atau jet lag, ini belum ditemukan untuk membantu insomnia biasa. 

Selain itu, melatonin dapat meningkatkan efek warfarin (pengencer darah), dan tidak boleh digunakan jika kita sedang hamil.

2. Valerian

Valerian adalah ramuan yang dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Ini dianggap aman jika kita menggunakannya dengan dosis yang disarankan. Hindari jika sedang hamil.

Baca juga: Polusi Cahaya Jadi Penyebab Insomnia

3. Magnesium glisinat atau magnesium sitrat

Magnesium glisinat atau magnesium sitrat juga dapat membantu meningkatkan kualitas tidur dengan mengubah jumlah beberapa neurotransmiter yang memiliki efek menenangkan.

Namun, mengonsumsinya dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti diare.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com