KOMPAS.com - Artis Dinda Kirana mengungkapkan baru saja menjalani operasi akibat penyakit kista ovarium yang diidapnya. Ia bahkan memiliki dua buah benjolan berukuran 5 cm dan 12 cm di rahimnya.
Penyakit yang disebabkan siklus menstruasi yang tidak normal ini memang menjadi momok bagi banyak perempuan. Meskipun sifatnya jinak, namun bisa menjadi ganas apabila ukurannya bertambah besar.
Seperti yang dialami oleh bintang sinetron Kepompong ini, ia harus dilarikan ke rumah sakit. Dinda mengakui lalai karena menunda operasi pengangkatan kista yang diidapnya sehingga akhirnya terjadi pendarahan.
Baca juga: Dinda Kirana Sempat Menunda Operasi Kista Hingga Membuat Kistanya Membesar
Wanita yang kerap mengalami nyeri hebat selama menstruasi memang dianjurkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Pasalnya, ini bisa menjadi salah satu gejala akan adanya kista ovarium.
Dalam banyak kasus, kista tidak memiliki gejala tertentu namun harus diwaspadai.
Di sisi lain, tidak semua kista harus segera ditangani dengan operasi. Jika dianggap tidak membesar dengan cepat, ada yang bisa menghilang dengan sendirinya.
Namun ini harus dilakukan berdasarkan anjuran dokter yang melalukan pemeriksaan menyeluruh.
Kita bisa melakukan perawatan rumahan, bukan untuk menghilangkan kista, melainkan untuk menghilangkan rasa sakitnya ketika kambuh.
Baca juga: Kista Ovarium, Benarkah Bisa Menghambat Kehamilan?
Berikut adalah delapan cara yang paling direkomendasikan antara lain:
Obat anti inflamasi yang dijual bebas bisa dipakai untuk mengurangi sakit karena kista ovarium. Jenisnya sama dengan obat pereda rasa sakit untuk wanita saat menstruasi.
Jika tidak memberikan efek, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penawar yang lebih baik.
Baca juga: Nyeri Haid Hilang Setelah Menikah, Mitos atau Fakta?
Keberadaan kista dapat sesekali menyebabkan otot menjadi tegang saat gejalanya kambuh. Memijat punggung bawah, paha, bokong dan perut bisa jadi alternatif untuk mengurangi rasa sakit dan mengendurkan otot.
Olahraga dan aktivitas peregangan bisa membantu mencegah gejalanya. Misalnya saja lari, yoga, senam atau olah tubuh ringan lainnya.
Otot juga menjadi lebih kuat untuk menahan rasa sakit dan mencegah perkembangan kista.
Baca juga: Normalkah Menstruasi Hanya Dua Hari?
Rasa hangat yang ditimbulkan saat mengompres tubuh dapat meningkatkan aliran darah dan mengurangi rasa sakit. Lakukan beberapa kali sehari ketika merasakan gejalanya.
Letakkan botol berisi air panas yang dibalut handuk ke area yang sakit dan diamkan selama 20 menit.
Sebagai pengobatan lainnya, teknik relaksasi juga sangat dianjurkan bagi penderita kista. Misalnya saja dengan meditasi, yoga, atau teknik olah pernafasan yang dapat mengurangi intensitas rasa sakitnya.
Dalam jangka panjang, efeknya juga sangat baik untuk kesehatan kita secara umum. Hanya saja, stres, kecemasan dan gangguan emosional lainnya dapat menambah rasa sakitnya sehingga harus dihindari.
Baca juga: 10 Pengobatan Rumahan untuk Usir Sakit Tenggorokan dengan Cepat
Penurunan berat badan dapat membantu tubuh mengatur hormon dengan lebih baik. Hal ini dapat mencegah pertumbuhan kista dan mengurangi rasa nyeri maupun kelelahan yang kerap dirasakan.
Wanita dengan gangguan hormonal termasuk kista seringkali resisten dengan insulin. Dampak buruknya ialah risiko diabetes, sulit hamil, dan kenaikan berat badan.
Para pakar menyarankan untuk mengurangi asupan gula termasuk pada karbohidrat seperti nasi dan pasta. Selain itu, hindari pula makan makanan manis termasuk camilan atau lauk.
Biasakan untuk mengkonsumsi makanan utuh agar mendapatkan berat badan yang ideal dan berdampak baik untuk kesehatan tubuh.
Baca juga: Benarkah Hormon Tak Seimbang Sebabkan Susah Hamil?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.