Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lukisan Mona Lisa Palsu Dilelang, Nilainya Mencapai Miliaran Rupiah

Kompas.com - 13/06/2021, 11:56 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Rumah lelang Christie's tengah membuka penjualan untuk lukisan terkenal Mona Lisa.

Namun, lukisan Mona Lisa yang dilelang bukan hasil karya orisinal Leonardo da Vinci, melainkan salinan yang dibuat oleh seniman lain.

Mona Lisa palsu itu sempat dimiliki oleh pria bernama Raymond Hekking.

Ia menghabiskan waktu puluhan tahun untuk meyakinkan dunia bahwa lukisan Mona Lisa yang dibelinya di toko barang antik Perancis pada 1953 adalah asli.

Sedangkan, Mona Lisa yang disimpan di Museum Louvre dianggap Hekking sebagai lukisan palsu.

Sayang sekali upaya Hekking justru membuktikan fakta sebaliknya.

"Ini (lukisan milik Hekking) terlihat seperti Mona Lisa, tetapi kualitas eksekusinya bukan Leonardo da Vinci."

Begitu penuturan Pierre Etienne, International Director of Old Master Painting di Christie's.

"Sayangnya dalam poin itu langkah untuk membuktikan lukisannya asli berakhir."

Hekking berpendapat, lukisan Mona Lisa asli tidak pernah dikembalikan ke Museum Louvre setelah dicuri pada tanggal 21 Agustus 1911.

Lukisan tersebut menurut Hekking berakhir di toko di desa Magagnosc, Provence, kampung halamannya. Sedangkan yang dipamerkan di Museum Louvre adalah salinan atau lukisan palsu.

Seorang wartawan asal AS sempat memeriksa lukisan salinan milik Hekking ketika Mona Lisa yang asli sedang dipinjamkan ke Amerika Serikat.

Menurut rumah lelang Christie's, lukisan salinan itu dibuat oleh seniman tak dikenal pada awal abad ke-17, sekitar 100 tahun setelah karya orisinal da Vinci menjadi koleksi Raja Francois I.

Mona Lisa milik Hekking ini dilelang dengan kisaran harga 200.000 Euro-300.000 Euro, atau sekitar Rp 3,4 miliar-Rp 5,1 miliar.

Proses lelang itu sendiri akan berakhir pada 18 Juni mendatang.

Baca juga: Lukisan Marie Therese Karya Pablo Picasso Terjual Rp 1,47 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com