Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Henti Jantung dan Serangan Jantung

Kompas.com - 14/06/2021, 07:18 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Gejala

Menurut Ruthman, orang-orang yang mengalami serangan jantung sering kali masih sadar.

Pada serangan jantung akut, biasanya ada satu penyumbatan besar yang memengaruhi aliran darah ke seluruh tubuh. Meski aliran darah tidak kuat, namun darah masih mencapai organ vital dan otak sehingga korban masih terjaga.

Seseorang yang mengalami serangan jantung mungkin mengalami gejala seperti ini selama berjam-jam, berhari-hari, atau mungkin berminggu-minggu:

  • Nyeri dada.
  • Mual atau gejala seperti flu.
  • Sesak napas.
  • Sakit perut.
  • Berkeringat.
  • Lemah.

Sedangkan henti jantung biasanya tidak disertai peringatan. Lebih dari setengah korban dengan henti jantung tidak menunjukkan gejala. Namun, beberapa gejala yang mungkin muncul seperti:

  • Wajah berubah menjadi biru.
  • Kesulitan bernapas.
  • Nyeri dada.
  • Pusing saat jantung bergetar.
  • Perasaan tidak enak badan atau merasa tidak sehat secara keseluruhan.

Baca juga: Mengenal Henti Jantung, Penyebab Didi Kempot Meninggal Dunia

Penanganan

Jika tidak yakin apakah seseorang menunjukkan gejala serangan jantung, segera hubungi 911 atau nomor tanggap darurat lainnya.

Sementara henti jantung memerlukan penanganan segera dalam hitungan menit. Hal pertama yang perlu dilakukan untuk menangani korban henti jantung adalah menghubungi 911 atau layanan medis darurat terdekat.

Sambil menunggu bantuan medis, mulailah CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) atau RJP (Resusitasi Jantung Paru) segera.

Jika ada lebih dari satu orang di lokasi, satu orang lainnya harus memastikan bantuan medis segera datang agar korban bisa segera mendapatkan defibrilator eksternal otomatis. Gunakan segera setelah bantuan tiba.

Di Amerika Serikat sendiri, henti jantung adalah penyebab utama kematian setiap tahunnya dengan lebih dari 320.000 kasus.

Melakukan penanganan segera dapat menggandakan peluang selamat hingga dua hingga kali lipat.

Baca juga: Henti Jantung di Tengah Olahraga, Apa Penyebabnya?

Pencegahan

Menerapkan hidup sehat bagi jantung adalah langkah terpenting.

Mengontrol faktor risiko dapat membantu mencegah henti jantung atau serangan jantung.

Cobalah menurunkan tekanan darah, berhenti merokok, mengontrol diabetes, tetap aktif bergerak, dan makan makanan yang mendukung kesehatan jantung.

Berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan saran medis yang tepat atau bantuan untuk beberapa kondisi, seperti sulit berhenti merokok atau menurunkan tekanan darah. Diskusikan pula jika pernah memiliki kondisi jantung atau pernah mengalami serangan jantung sebelumnya untuk perawatan pencegahan.

Beberapa perawatan pencegahan dapat termasuk:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com