Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Henti Jantung dan Serangan Jantung

Kompas.com - 14/06/2021, 07:18 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Kejadian yang menimpa bintang tim nasional Denmark, Christian Eriksen menjadi sorotan dalam dua hari terakhir. Eriksen kolaps pada pengujung babak pertama laga Denmark vs Finlandia, Sabtu (12/6/2021) malam.

Menurut dokter timnas Denmark, Eriksen mengalami cardiac arrest atau henti jantung pada laga pembuka Grup B Euro 2020 itu.

Banyak orang masih mengira henti jantung dan serangan jantung adalah kondisi yang sama. Padahal, keduanya merupakan kondisi yang berbeda.

Henti jantung ternyata bisa menjadi kondisi yang lebih berbahaya dari serangan jantung.

Menurut American Heart Association, henti jantung adalah kondisi ketika jantung tidak berfungsi secara tiba-tiba dan sering kali tanpa peringatan.

Kondisi ini dipicu oleh kerusakan listrik di jantung yang menyebabkan detak jantung tidak teratur (aritmia).

Akibat terganggunya proses pemompaan, jantung tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh. Dalam beberapa detik, seseorang yang mengalami henti jantung akan kehilangan kesadaran dan tidak memiliki denyut nadi.

Kematian dapat terjadi dalam beberapa menit jika korban tidak menerima penanganan segera.

Baca juga: Dokter Timnas Denmark Ungkap Christian Eriksen Alami Henti Jantung

Menurut kardiolog Nicholas Ruthman, MD kepada Cleveland Clinic, serangan jantung utamanya merupakan masalah pada saluran aliran darah, sementara henti jantung adalah masalah listrik atau irama jantung.

Namun, serangan jantung dapat menimbulkan masalah yang menyebabkan henti jantung mendadak.

Sementara serangan jantung adalah kondisi saat penyumbatan pada arteri membuat darah yang kaya oksigen tidak bisa mencapai ke jantung.

Jika arteri yang tersumbat tidak dapat dibuka kembali dengan cepat, bagian jantung yang biasanya mendapat suplai darah oleh arteri akan mulai mati.

Semakin lama seseorang tidak mengobati kondisi itu, maka kerusakannya akan semakin besar.

Gejala serangan jantung mungkin akan terjadi secara langsung dan intens. Namun, sering kali gejala akan muncul perlahan dan bertahan selama berjam-jam, berhari-hari, atau berminggu-minggu sebelum terjadi serangan jantung.

Tak seperti henti jantung, jantung biasanya tidak berhenti berdetak pada korban dengan serangan jantung. Adapun gejala serangan jantung pada wanita juga bisa berbeda dengan pria.

Baca juga: Yang Terjadi pada Otot Jantung Saat Mengalami Henti Jantung Mendadak

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com