3. Kutu
Siapa saja dapat terinfeksi kutu rambut, tetapi kutu rambut paling sering ditemukan pada anak berusia 3-12 tahun.
Gejala kutu rambut:
Cara terbaik untuk menghilangkan kutu adalah menghubungi dokter perawatan primer atau dokter kulit agar dokter memberikan resep, tutur Gonzalez.
Baca juga: Gatal-gatal Tanpa Sebab? Bisa Jadi Tanda Stres
4. Ruam
Ketika sistem saraf stres, tubuh akan melepaskan senyawa yang disebut histamin.
Pelepasan senyawa histamin menyebabkan peradangan, yang dapat memicu gatal-gatal atau ruam stres.
Gonzales mengatakan, ruam akibat stres sering ditemukan di leher, lengan, dan dada, namun terkadang juga bisa berada di kulit kepala.
Stres berskala tinggi atau mengalami peristiwa yang penuh tekanan dapat menyebabkan ruam stres.
Gejalanya meliputi:
Gonzalez menyarankan kita mencoba antihistamin yang dijual bebas, atau menggunakan kompres dingin untuk mengurangi rasa gatal, kemerahan, dan peradangan.
Baca juga: Bisakah Ruam Kulit pada Pasien Covid-19 Disembuhkan?
5. Dermatitis atopik
Dermatitis atopik terkadang menyebabkan kulit kepala gatal. Kondisi ini merupakan gangguan kulit kronis dan penyebab pastinya tidak diketahui.
Namun, alergen atau iritasi serta genetika dan lingkungan memengaruhi seseorang untuk mengalami dermatitis atopik, kata Gonzalez.
Gejala lain dari dermatitis atopik:
Dermatitis atopik bisa ditangani dengan menggunakan salep dan krim untuk mengurangi pembengkakan dan kemerahan, sebut Gonzalez.
Pelembap tanpa pewangi juga dapat mengurangi rasa gatal dengan menjaga kulit tetap terhidrasi.
Baca juga: Lakukan Ini Bila Bayi Terkena Dermatitis Atopik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.