Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Penderita Covid-19 Bisa Alami Disfungsi Ereksi

Kompas.com - 14/06/2021, 20:44 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sampai hari ini para peneliti masih bekerja keras untuk mencari tahu dampak Covid-19 terhadap tubuh kita.

Rupanya, selain berdampak pada kondisi tubuh secara keseluruhan, Covid-19 juga memengaruhi kesehatan seksual dan reproduksi pria.

Temuan itu terungkap dari studi yang dimuat ke Journal of Endocrinological Investigation.

Peneliti menyimpulkan, penyintas Covid-19 bisa mengalami disfungsi ereksi.

Studi tersebut menunjukkan tiga faktor utama yang dapat menyebabkan pria yang sudah terinfeksi virus corona berpotensi mengalami disfungsi ereksi.

1. Efek vaskular

Fungsi ereksi merupakan prediktor penyakit jantung, sehingga sistem vaskular dan sistem reproduksi saling berhubungan.

Covid-19 dapat menyebabkan hiperinflamasi atau peradangan parah di seluruh tubuh, terutama di jantung dan otot di sekitarnya.

Peradangan itu membuat suplai darah ke penis tersumbat atau menyempit sebagai akibat dari kondisi pembuluh darah memburuk yang disebabkan oleh virus.

2. Dampak psikologis

Aktivitas seksual memiliki kaitan dengan kesehatan mental. Stres, kecemasan, dan depresi karena terinfeksi virus corona dan pandemi dikaitkan dengan disfungsi seksual dan suasana hati yang buruk.

3. Kondisi kesehatan yang menurun

Pria yang kondisi kesehatannya menurun berisiko lebih besar terkena disfungsi ereksi dan terkena reaksi parah dari Covid-19.

Karena virus ini dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan, kondisi kesehatan yang buruk dapat berisiko memicu disfungsi ereksi atau komplikasi penyakit lainnya.

"Disfungsi ereksi bisa menjadi penanda kesehatan secara keseluruhan," jelas ahli urologi Ryan Berglund, MD.

"Bagi pria muda dan sehat yang tiba-tiba mengalami disfungsi ereksi, terutama setelah terinfeksi Covid-19, ini bisa menandakan masalah yang lebih serius sedang terjadi."

Studi ini juga melihat potensi kerusakan testis setelah seseorang terinfeksi Covid-19.

Namun, belum diketahui apakah kerusakan testis bersifat permanen, sementara, atau dapat memengaruhi kesuburan pria.

"Sebuah penelitian menunjukkan kemungkinan ada efek kardiovaskular dan efek medis lain yang muncul dari Covid-19, tetapi terlalu dini untuk mengatakan seperti apa semua efek jangka panjangnya," kata Berglund.

"Kami tahu ada banyak alasan virus dapat menyebabkan disfungsi ereksi, tetapi diperlukan penelitian lebih lanjut sebelum kami mengetahuinya dengan pasti."

Komplikasi Covid-19 masih dipelajari para peneliti

Berglund mengatakan, komplikasi jangka panjang yang disebabkan virus corona mencakup pembekuan darah, masalah neurologis, kerusakan jantung, paru-paru, ginjal, serta masalah kesehatan seksual dan reproduksi pria.

"Penelitian ini adalah contoh lain dari kurangnya pengetahuan tentang efek jangka panjang dari virus," sebut Berglund.

"Lebih banyak penelitian diperlukan sampai kita memiliki pemahaman yang lebih baik."

Baca juga: Waspada, Covid-19 Dinilai dapat Picu Penyakit Diabetes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com