Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Penyakit Jantung, Perhatikan Tanda-tanda Ini Saat Berolahraga

Kompas.com - 15/06/2021, 07:42 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Olahraga memang baik bagi kesehatan dan ada banyak sekali jenis olahraga yang bisa kita lakukan.

Namun, beberapa orang dan atlet memaksa diri untuk berolahraga hingga melewati batas fisiknya, termasuk mendorong tubuh melewati kelelahan, dehidrasi, dan rasa sakit.

Latihan olahraga ekstrem kronis dan mengikuti acara olahraga yang mengedepankan ketahanan dapat menyebabkan kerusakan jantung dan gangguan irama jantung.

Melansir Cleveand Clinic, penelitian menemukan bukti bahwa olahraga intensitas tinggi dapat secara akut meningkatkan risiko serangan jantung mendadak atau kematian jantung mendadak pada individu dengan penyakit jantung yang mendasari.

Hal ini juga dapat meningkatkan risiko gangguan irama jantung, terutama bagi minoritas yang memiliki kardiomiopati hipertrofi atau koroner.

Meski begitu, bukan berarti kita harus berhenti berolahraga.

Olahraga intensitas moderat dapat menjadi solusinya.

"Olahraga moderat masih menjadi "resep" terbaik untuk kesehatan fisik dan mental.

"Para atlet yang kompetitif juga bukan berarti harus berhenti melakukan sesi latihan mereka," kata kardiolog Tamanna Singh, MD, seperti dilansir Cleveland Clinic.

Baca juga: Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Henti Jantung dan Serangan Jantung

Meskipun ada sejumlah bukti bahwa olahraga berat yang berkepanjangan dapat meningkatkan risiko sejumlah masalah terkait jantung, risiko jangka panjangnya lebih kecil dibandingkan dengan pola hidup tidak aktif atau tidak berolahraga.

Berolahraga akan memberikan sejumlah manfaat, seperti peningkatan kekuatan, menurunkan tekanan darah, hingga tidur dan memori yang lebih baik.

Aktivitas fisik juga berkaitan dengan penurunan risiko kenaikan berat badan, depresi, dan demensia.

Jadi, terlepas dari kekhawatiran tenrang olahraga ekstrem, tidak ada alasan bagi kebanyakan orang untuk khawatir dan malah tidak berolahraga.

"Berolahraga jauh lebih baik daripada pola hidup tidak aktif," ujarnya.

Baca juga: Punya Fisik yang Bugar, Mengapa Atlet Bisa Mengalami Serangan Jantung?

Tanda masalah jantung saat berolahraga

Olahraga sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan dan aman untuk sebagian besar orang. Tapi, menurut Healthline, kita perlu berhati-hati jika:

  • Dokter memberi tahu bahwa kita punya faktor risiko penyakit jantung.
  • Baru saja mengalami serangan jantung atau masalah jantung.
  • Sebelumnya punya pola hidup yang tidak aktif.

Orang dengan penyakit jantung hampir selalu dapat berolahraga dengan aman jika sebelumnya telah dievaluasi oleh dokter.

Namun, tidak semua jenis olahraga cocok bagi orang dengan penyakit jantung.

Sementara jika kita baru mulai berolahraga, kuncinya adalah memulai dengan perlahan dan bertahap untuk mencegah efek samping. Berkonsultasilah dengan dokter sebelum menjalani progran latihan baru.

Agar tetap aman, biasakan memerhatikan gejala atau tanda penyakit jantung saat berolahraga, terutama jika menunjukkan komplikasi berbahaya.

Baca juga: Hati-hati, 11 Makanan Ini Berdampak Buruk Bagi Kesehatan Jantung

Carilah bantuan medis jika mengalami gejala berikut:

1. Ketidaknyamanan di dada

Banyak orang mengasosiasikan nyeri dada yang tiba-tiba dan intens dengan serangan jantung.

Beberapa serangan jantung mungkin dimulai dengan gejala ini. Namun, banyak pula kasus serangan jantung yang diawali dengan perasaan tidak nyaman ringan, tekanan yang terasa tidak nyaman, dada seperti diremas, atau rasa penuh di tengah dada.

Rasa sakitnya bisa halus serta mungkin datang dan pergi, sehingga sulit untuk dikatakan apa yang salah.

Jika merasakan gejala ini selama beberapa menit, berhentilah berolahraga dan cari bantuan medis.

2. Sesak napas

Sesak napas yang tidak biasa disertai ketidaknyamanan di dada selama aktivitas fisik sering kali merupakan awal dari serangan jantung.

Gejala ini dapat terjadi sebelum atau bahkan tanpa rasa tidak nyaman di dada.

Ketidaknyamanan di dada atau sesak napas dapat menjadi tanda kemungkinan adanya masalah jantung saat berolahraga.shutterstock Ketidaknyamanan di dada atau sesak napas dapat menjadi tanda kemungkinan adanya masalah jantung saat berolahraga.
3. Pusing

Aktivitas fisik memang dapat membuat kita merasa lelah, terutama jika tidak terbiasa berolahraga. Namun, kita tidak boleh merasa pusing hingga kunang-kunang saat berolahraga.

Perhatikan tanda peringatan ini dengan serius dan segera berhenti berolahraga.

4. Kelainan irama jantung

Sensasi detak jantung yang seperti melompat atau berdebar dapay mengindikasikan masalah yang berhubungan dengan jantung.

Cari bantuan medis jika kita merasakan ritme jantung yang tidak biasa selama latihan.

Baca juga: Mengenal Takikardia, Gangguan Irama Jantung yang Diderita Jessica Iskandar

5. Ketidaknyamanan di bagian tubuh lain

Masalah jantung dapat menyebabkan sensasi di area tubuh lain selain dada.

Gejalanya bisa berupa ketidaknyamanan, nyeri atau tekanan di lengan, punggung, leher, rahang, atau perut.

Kita mungkin juga mengalami ketidaknyamanan yang menyebar dari satu bagian tubuh ke bagian lain, seperti dari dada, rahang, atau leher ke bahu, lengan, atau punggung.

6. Keringat yang tidak biasa

Berkeringat saat berolahraga adalah hal yang normal.

Namun, jika berkeringat tersebut disertai rasa mual dan keringat dingin, maka itu mungkin merupakan tanda peringatan dari kemungkinan masalah jantung.

Beberapa orang yang pernah mengalami serangan jantung melaporkan firasat masalah yang akan datang lewat gejala ini.

Baca juga: 8 Cara untuk Meningkatkan Kesehatan Setelah Serangan Jantung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com