Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernikahan "Drive Thru", Berapa Biaya yang Diperlukan?

Kompas.com - 15/06/2021, 10:18 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

"Makanan memang agak lebih mahal per pax-nya ketimbang makan di tempat. Karena kalau makan di tempat kita penyajiannya by plate only, restoran tidak perlu keluarkan lebih karena sudah di piring."

"Tapi kalau hampers butuh packaging lebih dan butuh SDM lebih untuk mengemas semua. Jadi biayanya lebih besar di situ," paparnya.

Konsep pernikahan drive thru

Konsep pernikahan drive thru dapat dikatakan menjembatani keinginan untuk menyelenggarakan resepsi pernikahan secara langsung, namun mencari alternatif yang lebih aman untuk masa pandemi.

Pada pernikahan drive thru yang diselenggarakan oleh TS Honeymoon Wedding Organizer, semua tamu undangan akan diberikan barcode.

Barcode tersebut akan digunakan selama menghadiri resepsi, mulai dari verifikasi tamu undangan di awal kedatangan, hingga "check out" untuk menukarkan bingkisan.

Dengan pemberian barcode, tamu undangan juga tak perlu mengisi buku tamu secara manual sehingga lebih mengurangi kontak.

Pada konsep pernikahan drive thru, tamu undangan tidak turun dari mobilnya.DOK TS Honeywoon Wedding Organizer Pada konsep pernikahan drive thru, tamu undangan tidak turun dari mobilnya.
Di samping itu, sistem ini juga dapat membantu mengurangi kemungkinan adanya kehadiran tamu gelap.

"Drive thru kan kita enggak tahu ini benar tamu kita atau bukan."

"Dari awal kami sudah scan by barcode. Jadi kalau di database kami tidak ada, berarti itu tamu gelap. Jadi benar-benar akurat dari awal," kata Vian.

Lalu, bagaimana dengan tamu yang tidak membawa mobil atau jalan kaki?

Menurut Vian, tamu undangan yang jalan kaki juga tetap mengantre dengan sistem yang sama, namun barisannya akan dipisahkan dengan mobil.

"Yang jalan kaki juga ada kemarin, (antre) dengan line undangan yang sama. Bisa kita dahulukan kan enggak mungkin kalau ikut barisan mobil kasihan," tuturnya.

Untuk menghindari antrean kendaraan yang panjang, undangan juga dibagi menjadi tiga sesi dengan perbedaan satu jam antar sesi.

"Takutnya kalau sudah datang semua, mengularnya panjang. Selain itu, namanya barcode kita juga pakai aplikasi di Android, takutnya ada masalah sinyal kalau terlalu padat."

"Kemarin so far so good, sih," kata Vian.

Baca juga: Pesta Pernikahan Selebritas Jadi Acuan Tren

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com