Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Caranya Minta Maaf pada Orang yang Pernah Disakiti di Masa Lalu

Kompas.com - 15/06/2021, 13:56 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Neuropsikolog dan penulis Rick Hanson, Ph.D mengatakan penting untuk bertanggung jawab atas kesalahan namun tidak perlu menyalahkan diri sendiri.

"Memaafkan diri sendiri memungkinkan kita memperoleh perspektif yang sehat tentang luka yang kita sebabkan kepada orang lain dan memungkinkan kita memiliki keberanian untuk menawarkan permintaan maaf," jelasnya.

  • Utamakan kerendahan hati

Memiliki kerendahan hati berarti menyisihkan harga diri yang menghalangi kita menawarkan permintaan maaf yang tulus.

Banyak orang berpura-pura tidak ada yang terjadi karena tidak ingin merasa malu dan menelan ego pribadi.

Nyatanya, gengsi ini justru memupuk rasa bersalah dan mengganggu hubungan kita dengan orang lain. Posisikan diri seperti orang lain dan bandingkan seperti apa kita ingin diperlakukan ketika disakiti.

Mengatasi kesombongan yang berlebihan dapat membantu kita melihat situasi dengan lebih jelas, terutama dari sudut pandang orang yang telah disakiti.

Baca juga: Contoh Gisel dan Gempi, Orangtua Tak Perlu Malu Minta Maaf ke Anak

  • Sampaikan permintaan maaf dengan tulus dan efektif

Penulis sekaligus psikoterapis, Beverly Engel menyebutkan dalam kolomnya di Psychology Today, permintaan maaf tidak dapat membatalkan tindakan masa lalu yang menyakitkan.

Namun, ucapan maaf yang tulus dan efektif dapat mengurangi efek negatif dari perilaku tersebut.

Ia mengajurkan menerapkan prinsip 3R saat meminta maaf yakni regret, responsibility dan remedy. Tunjukkan penyesalan mendalam dan akui rasa sakit yang kita timbulkan pada orang lain.

Tunjukkan sikap bertanggungjawab dengan tidak menyalahkan siapapun dan fokus pada perilaku negatif kita. Kemudian, sampaikan bahwa kita tidak akan melakukan hal serupa di masa depan.

Tidak ada perlunya memberikan pembenaran atau pembelaan atas sikap kita di masa lalu.

  • Tunjukkan dengan sikap dan perbuatan

Maaf tidak cukup hanya dengan kata-kata namun harus diimbangi dengan perbuatan. Buktikan niatan baik kita dengan perubahan perilaku dan menjadikannya sebagai pembelajaran.

Misalnya kita pernah melakukan bullying dengan memanggil orang lain dengan sebutan yang buruk, jangan pernah lagi melakukannya pada siapa saja.

Biasakah menghormati orang lain dan menerapkan prinsip serupa pada seluruh aspek kehidupan kita.

Baca juga: Zayn Malik Minta Maaf karena Jadi Lelaki Brengsek, Netizen Gaduh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com