Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/06/2021, 15:16 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber

Juga, orang menyukai diet 5:2 karena ada yang mereka tunggu, yaitu hari di mana mereka bisa mengonsumsi makanan tanpa batasan.

Meski demikian, para ahli menyarankan kita untuk mengonsumsi makanan sehat pada saat kita tidak perlu membatasi kalori, jadi bukan makan berlebihan.

Jika kita menerapkan diet 5:2 dan mengonsumsi kalori berlebihan selama lima hari, usaha kita untuk menurunkan berat badan sulit membuahkan hasil.

Baca juga: Fakta soal Diet Puasa yang Mujarab Turunkan Berat Badan

Manfaat diet 5:2

Diet intermiten sudah terbukti menjadi cara penurunan berat badan yang efektif dari berbagai studi.

Sayangnya, metode diet 5:2 yang merupakan salah satu varian dari diet intermiten belum dipelajari lebih jauh.

Padahal jenis diet ini sebenarnya sudah banyak dilakukan di Indonesia jaman dulu, dan dikenal sebagai puasa Senin Kamis.

Sebuah temuan studi terbaru menemukan, diet intermiten seperti membatasi waktu makan atau berpuasa penuh dalam sehari sama-sama menghasilkan penurunan berat badan.

Williams mencatat diet intermiten dapat mendukung fungsi insulin, dan dia mengakui diet tersebut bisa menurunkan berat badan.

"Rehat dari makan memungkinkan tubuh beralih dari mode pesta ke mode puasa, yang mendukung berfungsinya insulin dan glukosa, serta berat badan yang sehat dan sensitivitas insulin," tuturnya.

Satu studi mendukung pernyataan Williams, di mana diet intermiten dapat membantu mengurangi HbA1c --pengukuran kadar gula darah selama dua hingga tiga bulan-- pada penderita diabetes tipe 2.

"Waktu istirahat atau jeda asupan kalori ini juga memungkinkan autophagy, pembuangan dan perbaikan limbah seluler yang berperan dalam mengurangi risiko penyakit kronis," tambah dia.

Ada sejumlah bukti yang memerlihatkan bahwa membatasi waktu makan dapat meningkatkan gen autophagy yang membersihkan sel-sel rusak dari tubuh.

Baca juga: Wajib Tahu, Manfaat dan Efek Negatif Diet Puasa

Sisi negatif diet 5:2

Ginger Hultin, MS, RDN, pemilik ChampagneNutrition dan penulis Anti-Inflammatory Diet Meal Prep mengatakan, diet 5:2 memiliki sisi negatif.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com