Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui Dua Jenis Sampah untuk Pupuk Kompos Berkualitas

Kompas.com - 15/06/2021, 18:19 WIB
Intan Pitaloka,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pupuk kompos dari sampah organik di rumah bisa menjadi salah satu penyubur tanaman. Walau dipakai sendiri, tapi tetap saja kita perlu membuat pupuk terbaik dan berkualitas.

Pupuk yang berkualitas tentu berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Untuk membuat kompos berkualitas baik membutuhkan beberapa elemen kunci, yakni nitrogen, karbon, oksigen, dan kelembaban.

Semua unsur-unsur ini dapat ditemukan dalam sampah organik rumah tangga maupun kebun dan biasanya diklasifikasikan menjadi sampah hijau dan coklat.

Baca juga: Ini Cara Mudah Membuat Pupuk Kompos Rumahan

Sampah hijau atau organik contohnya adalah kulit sayuran, buah, jamur, teh celup, ampas kopi, daun hijau, bunga tua, dan potongan rumput. Bahan-bahan ini dapat menambahkan unsur nitrogen ke kompos.

Sampah hijau juga akan terurai lebih cepat dan bertindak seperti katalis pada tumpukan kompos.

Sampah coklat meliputi daun kering, kardus, kertas, majalah, ranting, dan serpihan kayu. Bahan-bahan ini menyediakan unsur karbon untuk kompos.

Sampah coklat tidak terurai secepat sampah hijau, tetapi penting untuk mendapatkan keseimbangan yang tepat di antara keduanya.

Baca juga: Cara Mudah Mengolah Sampah Organik di Rumah

Sedangkan untuk pemenuhan elemen kelembaban biasanya disediakan melalui hujan dan juga dari sampah hijau. Namun, jika sedang ada musim panas yang panjang, mungkin kita perlu menambahkan air ke tumpukan kompos.

Hal yang tak kalah penting adalah udara untuk proses dekomposisi, karena membantu mempercepat pemecahan limbah hijau dan coklat menjadi pupuk yang diperkaya nutrisi.

Untuk memasukkan udara ke dalam kompos, sangat penting untuk mengubahnya secara teratur dengan pitchfork atau garpu rumput. Dengan melakukan ini juga akan membantu memecah beberapa bahan hijau dan coklat.

Selain itu, ada pula beberapa bahan organik lain yang bisa ditambahkan ke tumpukan kompos, seperti kulit telur, rumput laut, dan seafood.

Baca juga: Ketahuilah, 5 Manfaat Cangkang Kulit Telur untuk Tanaman

Tanaman yang lebih tua dengan akar yang kuat juga dapat ditambahkan ke tumpukan kompos, tetapi ini akan terurai lebih lambat daripada tanaman yang lebih muda.

Lalu, bahan organik lain yang dapat ditambahkan ke tumpukan kompos yaitu, wol, kapas, rambut, dan guntingan kuku.

Perlu diingat bahwa bahan-bahan yang ditambahkan ke tumpukan kompos harus dapat terurai secara hayati sehingga akan terurai sepenuhnya dalam jangka waktu tertentu.

Hindari menambahkan daging atau produk susu ke tumpukan kompos, karena ini akan menarik hama seperti tikus.

Sebagai catatan, apabila tumpukan kompos yang kita buat mulai berbau, ini bisa jadi disebabkan karena kompos kelebihan nitrogen, yang dihasilkan dari penguraian sampah hijau.

Untuk mengatasi masalah ini cukup tambahkan beberapa limbah coklat. Potongan rumput yang membusuk dapat dinetralkan dengan menambahkan beberapa koran.

Baca juga: Cara Tepat Gunakan Teh Kompos untuk Suburkan Tanaman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com