2. Kemasan yang bisa digunakan kembali
Tingginya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan membuat pelaku usaha terdorong untuk menggunakan kemasan yang bisa digunakan kembali (reusable).
"Perusahaan sekarang sebisa mungkin memakai bahan packaging yang reuse. Tapi memang produk dengan packaging yang reusable harganya cenderung mahal," jelas Arief.
"Jika kita bandingkan antara produk air mineral yang menggunakan kemasan botol kaca dan botol plastik, pasti lebih murah produk yang kemasannya botol plastik."
"Tetapi siklus botol kaca jauh lebih lama dibandingkan botol plastik, dan botol kaca bisa didaur ulang," tambahnya.
Dia juga mencontohkan agar kita tidak langsung membuang kemasan produk yang sudah tidak terpakai di rumah.
"Misalnya, jika kita mempunyai pouch atau wadah bekas make up, jangan dibuang. Kita bisa menggunakan pouch ini untuk hal lain, seperti dijadikan pot untuk tanaman," ucap dia.
3. Kemasan yang bisa didaur ulang
Plastik merupakan salah satu material kemasan yang relatif mudah didaur ulang. Namun sayangnya, plastik juga penyumbang sampah terbesar di Indonesia, menurut Arief.
"Seperti yang kita ketahui, lebih dari 90 persen sampah di Indonesia ditimbun. Kalau di area Jakarta dan sekitarnya, sampah-sampah itu ditimbun di Bantar Gebang, dan sebagian besar adalah plastik," sebutnya.
Padahal, tambah Arief, plastik dapat didaur ulang untuk dijadikan bahan kemasan baru.
"Akan lebih baik lagi jika packaging sebuah produk adalah packaging yang bisa dijadikan kompos atau bisa terurai lingkungan, dan ini juga yang dicari para pelaku usaha."
Baca juga: Sisa Kemasan BTS Meal Banyak Dijual di E-commerce, Siapa Mau Beli?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.