Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lemas hingga Jerawatan, 12 Tanda Kita Makan Terlalu Banyak Gula

Kompas.com - 16/06/2021, 08:43 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Gula dapat menjadi sumber energi penting bagi tubuh. Namun, tidak semua gula sama.

Fruktosa yang ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran dan laktosa dalam makanan kaya susu adalah gula alami yang sebetulnya tak perlu kita khawatirkan. Sebab, sumber-sumber tersebut juga mengandung sejumlah nutrisi, seperti serat dan kalsium.

Namun, gula tambahan yang sering kita temukan di dalam makanan olahan adalah gula yang sebaiknya tak dikonsumsi terlalu banyak.

Melansir Everyday Health, mengonsumsi gula tambahan dalam jumlah besar akan membuat sel-sel menjadi resisten terhadap insulin dari waktu ke waktu. Ini adalah faktor risiko peradangan sistemik, diabetes tipe 2, dan kondisi kronis lainnya.

Menurut penelitian yang diterbitkan pada November 2016 di jurnal Nutrients, mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan juga berkaitan dengan penambahan berat badan dan obesitas, faktor risiko penyakit jantung, penyakit hati berlemak non-alkohol, dan kanker.

Tak hanya itu, kurangnya asupan buah dan sayur dapat menyebabkan tubuh kekurangan gizi tertentu, seperti vitamin, mineral, dan serat.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, rekomendasi gula harian sebaiknya tak lebih dari 50 gram atau setara dengan empat sendok makan per hari.

Berikut 12 tanda terlalu banyak konsumsi gula yang perlu kita perhatikan:

1. Lebih lapar dan berat badan naik

Mengonsunsi kalori ekstra melalui gula tambahan akan meningkatkan rasa lapar.

Menurut Keri Stoner-Davis, RDN dari Lemond Nutrition di Plano, Texas, gula memang bisa memuaskan selera, tetapi tidak benar-benar bisa membuat kita kenyang.

Sebagian besar makanan manis tak mengandung protein, serat, dan lemak sehat. Makanan tinggi gula akan dibakar dengan cepat oleh tubuh dan hasilnya akan meningkatkan rasa lapar dengan cepat.

Akhirnya, kita akan lebih banyak ngemil dan berdampak pada kenaikan berat badan.

Baca juga: 5 Tanda Kadar Gula Darah Meningkat, Waspadai Gejalanya

2. Mudah terganggu

Jika suasana hati mudah berubah dan merasa lebih mudah terganggu, bisa saja penyebabnya adalah terlalu banyak konsumsi gula.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Januari 2020 dalam jurnal Medical Hypotheses menunjukkan bahwa konsumsi gula tambahan dapat meningkatkan peradangan, memperburuk suasana hati, dan menyebabkan gejala depresi.

Menurut pelatih kesehatan sekaligus penulis The Little Book of Game Changers, Jessica Cording, RD, makanan atau camilan tinggi gula tanpa protein dan lemak dapat dengan cepat meningkatkan gula darah.

Tetapi, ketika tubuh mau memprosesnya, tingkat energi tubuh kita menurun, membuat kita merasa lemas dan mudah tersinggung.

Selain itu, ketika kadar glukosa dalam darah rendah akibat kadar insulin melonjak setelah makan banyak gula tambahan, kadar glukosa darah di otak juga menurun.

"Otak kita sangat bergantung pada kadar gula darah normal untuk bahan bakarnya," kata dokter sekaligus penulis Eat to Beat Disease, William W. Li, MD.

Jika hal ini sering terjadi, cobalah meninjau kembali pola makan kita atau berkonsultasi dengan dokter untuk menemukan solusinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com