Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Kita Terinfeksi Ulang Covid-19? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 16/06/2021, 16:31 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meskipun kasus infeksi ulang (reinfection) dilaporkan masih jarang terjadi, namun para penyintas Covid-19 harus tetap meningkatkan kewaspadaan karena segala sesuatunya bisa berubah.

Dokter spesialis penyakit menular, Frank Esper, MD mengatakan bahwa terlalu dini bagi para penyintas Covid-19 membuat asumsi kalau mereka aman dari virus yang mematikan ini.

"Setelah terinfeksi kita mungkin merasa aman karena ada antibodi. Tetapi, itu bukan berarti kita tidak dapat kembali tertular dan menyebarkannya ke orang lain," terangnya.

Oleh sebab itu, dia terus mengingatkan masyarakat, terutama para penyintas Covid-19, untuk tidak mengabaikan protokol kesehatan yang telah diberlakukan seperti menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Baca juga: Yang Harus Diketahui Tentang Infeksi Ulang Virus Corona

Dia juga menambahkan bahwa sampai saat ini komunitas medis masih meneliti tentang kasus infeksi ulang yang dialami beberapa penyintas Covid-19.

Kekebalan tubuh dari vaksin

Baru-baru ini, sebuah penelitian dari Oxford menunjukkan apabila antibodi dari penyintas Covid-19 menawarkan perlindungan terhadap virus corona selama enam bulan.

Namun demikian, perlu dicatat bahwa penelitian ini masih harus dievaluasi dan ditinjau oleh rekan sejawat.

"Sebagian besar individu yang memiliki antibodi dapat terlindungi secara efektif dalam beberapa bulan," jelasnya.

"Tetapi, seperti kebanyakan kasus, antibodi ini sepertinya tidak bertahan lama. Jadi, kekebalan itu bisa berkurang seiring berjalannya waktu," sambung dia.

Baca juga: 4 Gejala Covid-19 yang Menunjukkan Antibodi Bertahan Lama

Menurut dia, vaksinasi Covid-19 mungkin menjadi salah satu cara untuk memperkuat kekebalan tubuh kita terhadap virus corona.

Sebab, beberapa orang yang sudah divaksin menunjukkan respons kekebalan yang baik dan kemungkinan besar aman dari infeksi ulang Covid-19.

"Jadi, jika kita mendapatkan vaksin yang efektif, kita akan aman dari infeksi atau infeksi ulang karena virus tidak bermutasi," jelasnya.

"Ini juga bisa berarti kemungkinan respons vaksin akan bertahan sedikit lebih lama dan mampu mengendalikan penularan virus," lanjut dia.

Baca juga: Marak Varian Corona Alpha dan Delta, Kemenkes: Vaksin Covid-19 Masih Efektif

Vaksin bagi penyintas Covid-19

Esper mengatakan bahwa antibodi alami kita akan menurun seiring waktu. Jadi, para penyintas Covid-19 tetap perlu mendapatkan vaksin.

Meski begitu, dia juga mengatakan belum ada uji coba vaksin apa pun yang ditujukan pada anak-anak dan wanita hamil, yang masuk ke dalam kelompok rentan.

"Sampai saat ini, vaksin Covid-19 masih banyak diberikan kepada orang-orang lanjut usia (lansia) yang juga kelompok rentan.  Namun, vaksin ini akan segera menjadi solusi bagi pengendalian virus di kalangan anak-anak dan wanita hamil," jelasnya.

Maka, tetap lakukan tindakan pencegahan yang tepat untuk menjaga diri sendiri maupun keluarga dari virus corona. Tetap mengenakan masker di tempat umum, mencuci tangan, dan menjaga jarak fisik dengan orang lain telah terbukti bekerja mencegah penularan virus corona.

Baca juga: Seberapa Efektif Vaksin Covid-19 Cegah Kematian Nakes?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com