Lebih banyak protein dalam urine merupakan faktor risiko utama penyakit ginjal.
Selain itu, pola makan tinggi natrium juga dapat meningkatkan risiko batu ginjal.
Jika mengalami batu ginjal yang berlebihan atau nyeri, segera berkonsultasi dengan dokter untuk menemukan solusinya dan bekerja sama dengan ahli gizi untuk menerapkan pola makan rendah natrium.
Baca juga: 7 Kebiasaan Sepele yang Dapat Menyebabkan Masalah Ginjal
Pola makan tinggi natrium juga dapat meningkatkan risiko kanker perut.
Natrium dapat menambah kerusakan pada lapisan lambung yang disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori sebagai penyebab utama kanker lambung.
American Heart Association merekomendasikan konsumsi garam per hari tak lebih dari 2.300 miligram dan idealnya, orang dewasa tak mengonsumsi lebih dari 1.500 miligram.
Sementara Kementerian Kesehatan RI menganjurkan kita untuk membatasi asupan hingga 2.000 miligram natrium per hari. Ini setara dengan garam 1 sendok teh.
Ketika mengonsumsinya secara berlebihan, natrium dapat meningkatkan tekanan darah dengan menahan lebih banyak cairan di dalam tubuh, membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah.
Untuk mengubah pola makan menjadi rendah natrium, berkonsultasilah dengan dokter.
Mengontrol asupan garam sendiri adalah cara yang baik. Namun, kita juga bisa saja menggunakan terlalu banyak garam.
Garam seukuran setengah sendok teh mengandung 1.150 miligram natrium. Jika menggunakannya tiga kali di setiap waktu makan, akan sangat mudah mengonsumsinya secara berlebihan.
Jadi, pastikan kita mengurangi penggunaan garam tambahan, terutama jika di sesi makan lainnya kita juga mengonsumsi makanan tinggi garam, seperti makanan diproses.
Baca juga: Asupan Garam Berlebih Memengaruhi Kesehatan Jantung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.