KOMPAS.com - Overpotting adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan tanaman yang ditanam di dalam wadah atau pot tanaman yang terlalu besar.
Menurut The Royal Horticultural Society (RHS) dalam situs resminya, pot tanaman yang terlalu besar sebetulnya tidak terlalu menimbulkan masalah.
Namun, ketika tanaman tersebut tumbuh dengan tidak kuat, kita boleh menduga penyebabnya adalah karena ukuran pot yang tidak sesuai. Misalnya, laju pertumbuhan yang lambat atau kecenderungan kita menyiram terlalu banyak air.
Hal senada dijelaskan pada laman Hunker. Menanam tanaman di pot yang terlalu besar tak hanya membuat kita cenderung menyirami terlalu banyak air, tetapi air yang tertampung perlu waktu lebih lama untuk mengering.
Pada akhirnya, air dan kondisi lembap dapat menyebabkan pertumbuhan jamur, membuat tanaman busuk, atau menimbulkan penyakit akar.
Pot yang terlalu besar juga membuat kita lebih sulit menjaga agar tanah tetap padat di sekitar akar. Kondisi ini lama-kelamaan juga dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman.
Selain itu, secara estetika pot yang besar akan membuat tanaman tampak tidak proporsional dengan wadahnya. Masalah ini sama seperti tanaman yang ditanam di dalam pot yang terlalu kecil.
RHS memberikan beberapa tips untuk mengetahui tanda pot tanaman terlalu beesar.
Sesaat setelah ditaruh di pot, tanaman cenderung terlihat baik-baik saja. Namun, setelah beberapa minggu atau bulan, tanaman mulai menunjukkan tanda tanaman tidak bahagia, di antaranya:
Penyebab tanaman menunjukkan tanda-tanda stres adalah karena volume kompos yang baru ditambahkan akan basah dalam waktu yang lama. Ini dapat mengurangi aerasi di sekitar akar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.