Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadar SPF Tinggi Tak Selalu Baik, Begini Cara Pilih Sunscreen yang Tepat

Kompas.com - 17/06/2021, 08:48 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dengan begitu banyak pilihan tabir surya atau sunscreen akhir-akhir ini, bagaimana kita dapat memilih yang paling melindungi kita dari sinar matahari?

Nah, biasanya langkah pertama yang harus kita lakukan adalah memeriksa kandungan SPF (Sun Protection Factor) dari sunscreen tersebut.

Kebanyakan ahli akan merekomendasikan kadar SPF 30 atau lebih tinggi jika kita menghabiskan banyak waktu di bawah sinar matahari langsung.

Namun, sayangnya, SPF yang lebih tinggi tidak selalu berarti memiliki perlindungan yang lebih menyeluruh untuk tubuh kita.

Baca juga: Pakai Sunscreen Ber-SPF Tinggi Bisa Bikin Kekurangan Vitamin D?

Mengukur perlindungan radiasi UVB

Sebagian besar sunscreen diformulasikan untuk memblokir dua jenis radiasi UV yang berbahaya, yang keduanya dapat menyebabkan kanker kulit:

• Sinar UVA, yang menembus lebih dalam dan menyebabkan kerutan pada kulit, flek hitam, dan penuaan dini.

• Sinar UVB, yang menyebabkan kulit terbakar.

SPF sendiri biasanya berfungsi untuk mengukur seberapa besar perlindungan sunscreen dari radiasi UVB terhadap kulit kita.

Tetapi, ini tidak berarti bahwa SPF yang lebih tinggi akan lebih baik.

"Faktanya, saat jumlah SPF naik, perlindungan terhadap UVA turun karena bahan pelindung dalam tabir surya berinteraksi, itulah sebabnya SPF 100 tidak direkomendasikan," kata pakar perawatan kanker kulit Orit Markowitz, MD.

Baca juga: Sudah Pakai Foundation dengan SPF, Perlukah Tabir Surya?

SPF yang ideal digunakan

Menurut Skin Cancer Foundation, sunscreen dengan SPF 15 adalah pilihan yang terbaik ketika kita hendak berjalan-jalan di sekitar rumah.

Namun, apabila kita berencana untuk melakukan kegiatan di luar ruangan seperti mendaki atau berenang, gunakanlah sunscreen dengan SPF 30.

Pastikan juga kita selalu menggunakan sunscreen berspektrum luas yang dapat melindungi kita dari sinar UVA dan UVB.

Jika kita tidak melihat spektrum luas pada label, maka sunscreen mungkin tidak melindungi kita dari sinar UVA.

Baca juga: Wajah Masih Berisiko Terbakar Matahari Meski Pakai Masker, Kok Bisa?

Cara memilih sunscreen yang tepat

Sebaiknya hindari sunscreen aerosol atau semprot karena kebanyakan orang yang menggunakan sunscreen semprot hanya mengoleskan 25 persen dari jumlah yang dibutuhkan.

Menurut Harvard Medical School, untuk mendapatkan cakupan yang tepat dari sunscreen aerosol, kita perlu menyemprotkannya ke setiap area. Mulai dari kaki, punggung, lengan, bahu, dan lainnya selama enam detik.

Oleh karena itu, sebaiknya pilih sunscreen berbentuk losion kental dan oleskan 15 menit sebelum pergi ke luar agar meresap ke dalam kulit.

Terlepas dari SPF apa yang digunakan, kita harus mengoleskan ulang sunscreen setiap dua jam jika kita menghabiskan lebih banyak waktu di luar.

Sebisa mungkin, sunscreen yang kita gunakan itu juga tahan air jika kita mudah berkeringat.

Apabila kita baru saja melakukan kegiatan di air seperti berenang, gunakan sunscreen segera setelahnya.

Baca juga: Jangan Lupa Pakai Sunscreen Walau Wajah Tertutup Masker

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com