Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, Ini Tanda Anak Sudah Kecanduan "Gadget"

Kompas.com - 17/06/2021, 10:15 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Di era digital seperti saat ini, rasanya mustahil melarang anak menggunakan gadget.

Faktanya, penggunaan gadget pada anak bukan harus dilarang, melainkan didampingi agar anak menggunakannya sesuai kebutuhan usia.

Sayangnya, beberapa orangtua bingung kapan dan bagaimana mengenalkan gadget pada anak.

Pada akhirnya, alih-alih memberi pendampingan, orangtua justru menjadikan gadget sebagai pengganti figur orangtua.

Selain memberikan sejak usia anak masih kecil, banyak orangtua memberi gadget secara penuh tanpa memberi batasan pada anak.

Hal ini pada akhirnya membuat orangtua kerap kesulitan meminta anak berhenti menggunakan gadget dan anak memiliki interaksi yang berlebihan dengan gadget-nya.

Kondisi ini lebih dikenal dengan istilah kecanduan gadget.

"Selama ini orangtua kan concern-nya menggunakan gadget sebagai pengganti figur orangtua, figur pengasuh."

"Tapi orangtua ini lucu. Ketika memberi gadget (pada anak), mereka memberi semuanya tanpa ada batasan."

Demikian diungkapkan oleh psikolog klinis anak, remaja, dan keluarga, Roslina Verauli MPsi, Psi pada peluncuran virtual Huawei MatePad T10 Kids Edition, Rabu (16/6/2021).

Baca juga: Orangtua Tak Perlu Larang Anak Main Gadget, asal..

Faktanya, kesulitan orangtua dalam memisahkan anak dengan gadget juga dibuktikan melalui penelitian yang ia lakukan.

Pada Mei lalu, Roslina secara khusus meneliti tentang pandemi Covid-19 dengan melibatkan sekitar 500 keluarga Indonesia.

Salah satu poin di dalam penelitian tersebut adalah kesulitan orangtua membatasi screen time atau waktu layar anak.

Di masa pandemi, sejumlah anak bahkan memiliki screen time di atas 5 jam sehari.

Padahal, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan American Psychological Association (APA) merekomendasikan anak hingga 18-24 bulan (2 tahun), kecuali video call, sementara anak usia 2-5 tahun tak lebih dari 1 jam per hari.

"Bayangkan ada anak yang screen time-nya 5,6,7 jam. Itu mengerikan sekali dan itu pun bukan ditujukan untuk kegiatan belajar tapi main game," tuturnya.

Penggunaan gadget berlebihan pada anak dapat memberi dampak negatif terhadap kesehatan fisik dan mental.

Misalnya, masalah mata kering, kemampuan belajar anak terhambat, kurang konsentrasi, anak mengalami masalah emosional, dan lainnya.

Hal ini, kata Roslina, terjadi karena banyak orangtua belum memahami bagaimana mengenalkan gadget pada anak.

"Bukan soal kapan atau perlu atau tidaknya mengenalkan gadget tapi bagaimana mengelola agar gadget yang mereka miliki punya fungsi yang benar-benar optimal bagi tumbuh kembangnya."

"Jadi, (dengan gadget) pengetahuan umum anak berkembang tanpa perlu membuat mereka adiksi pada layar," ujarnya.

Baca juga: Anak Asyik dengan Gadget, Waspadai Bahaya Digital Eye Strain

Lalu, seperti apa tanda anak kecanduan gadget?

Singkatnya, menurut Roslina, anak dikatakan sudah kecanduan gadget jika kemampuan atau fungsi sehari-harinya sudah terganggu karena interaksi yang berlebihan selama menggunakan gadget.

Adapun fungsi sehari-hari anak di antaranya bermain, belajar, berinteraksi dengan teman sebaya dan keluarga, hingga memenuhi kebutuhan biologis seperti tidur dan makan.

Mengenalkan gadget berdasarkan usia

Alih-alih melarang anak menggunakan gadget, sebaiknya orangtua mengenalkan gadget pada anak sesuai dengan kebutuhan usianya.

Baca juga: Langkah Mengenalkan Gadget pada Anak Berdasarkan Usianya

Berikut sejumlah panduannya berdasarkan usia anak:

  • Usia 2 tahun pertama

Di usia ini, gadget dapat menjadi media untuk merangsang skill sensomotorik anak. Misalnya, mengenal berbagai macam warna dan bentuk, hingga mengikuti gerakan dan nyanyian.

  • Usia 3-5 tahun

Di usia ini, proses belajar anak semakin berkembang. Anak bisa bereksplorasi lebih jauh, seperti menggambar di tablet atau membaca buku cerita.

Perbedaannya, fungsi gadget untuk anak usia 3-5 tahun bertambah menjadi bagian dari hiburan.

Anak boleh melihat sarana hiburan seperti video atau games, namun batasi penggunannya tak lebih dari satu jam. Ini didasari rekomendasi WHO dan APA terkait penggunaan gadget pada anak usia 2-5 tahun.

  • Usia 6 tahun ke atas

Di usia ini, anak sudah semakin mahir menggunakan gadget. Bahkan, sebagian anak mungkin sudah mampu melakukan pencarian di situs dan mengelola data-datanya.

Pada usia ini, fungsi gadget tak sebatas media belajar dan hiburan, melainkan bisa dijadikan alat komunikasi.

Namun pada intinya, orangtua harus tetap memberikan pendampingan agar anak menggunakan gadget secara tepat.

"Pahami dulu peran orangtua. Mau ngapain di usia anak yang sekian tahun."

"Yang pasti orangtua butuh terlibat dalam kegiatan anak bersama gadget dan tabletnya sehari-hari," ucap dia.

Baca juga: Kebiasaan Anak Menggunakan Lebih dari Satu Gadget di Tengah Pandemi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com