KOMPAS.com - Sebuah studi baru menyebutkan banyak produk kosmetik di pasaran yang mengandung bahan kimia berbahaya, dan bisa terserap masuk ke dalam tubuh.
Para peneliti menemukan adanya kadar fluorin (senyawa yang mudah terbakar) yang tinggi di sebagian besar maskara tahan air, lipstik cair, dan alas bedak yang mereka uji.
Temuan peneliti juga menunjukkan kemungkinan adanya PFAS atau zat per dan polifluoroalkil pada produk kosmetik itu.
Sayangnya, bahan-bahan kimia ini tidak dicantumkan pada kemasan produk kosmetik, sehingga konsumen tidak mengetahui dan kesulitan menghindari paparan bahan-bahan tersebut.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, PFAS adalah bahan kimia yang digunakan dalam berbagai produk konsumen, seperti peralatan masak antilengket, karpet tahan noda, dan pakaian anti air.
Bahan ini ditambahkan ke dalam kosmetik agar produk kosmetik lebih tahan lama, kata para peneliti dalam studi tersebut.
"PFAS ditambahkan untuk mengubah sifat permukaan, membuat produk tidak lengket atau tahan terhadap air atau minyak," sebut co-author studi Tom Bruton, PhD, ilmuwan senior di Green Science Policy Institute di California, AS.
"Hal mengkhawatirkan dari kosmetik adalah bahan-bahan ini diaplikasikan ke kulit dan wajah setiap hari, jadi ada penyerapan di kulit yang menjadi perhatian."
Baca juga: 4 Tanda Kosmetik Harus Dibuang
Berdasarkan keterangan CDC, masalah kesehatan yang ditimbulkan dari paparan PFAS termasuk peningkatan kadar kolesterol, risiko kanker ginjal dan kanker testis, dan perubahan enzim hati.
Lalu, ada pula masalah seperti penurunan respons vaksin pada anak, serta risiko tekanan darah tinggi yang lebih tinggi pada wanita hamil (preeklamsia).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.