Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Faktor Penyebab Victoria's Secret Kini Kurang Diminati Wanita

Kompas.com - 17/06/2021, 19:25 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Demikian pula kampanye marketingnya yang sangat menonjolkan bentuk tubuh wanita ideal dan penampilan.

Selama hampir dua dekade, VS Show menjadi metode promosi utama yang menjual model cantik mengenakan lingerie dan bersayap permata di atas panggung. Meski sempat sangat populer, cara itu dianggap sudah ketinggalan zaman.

“Ada perubahan nyata dalam cara orang, terutama wanita muda, berpikir tentang kecantikan dan hasrat,” kata Kalinda Ukanwa, profesor pemasaran di University of Southern California Marshall School of Business.

Baca juga: Cara Tepat Mencuci Pakaian Dalam dan Lingerie

Menurutnya, di era #MeToo, orang menginginkan keragaman dan representasi, secara etnis dan ras, tetapi juga dalam hal bentuk dan tipe tubuh.

Brand yang tidak bisa beradaptasi dengan perubahan ini diperkirakan tidak akan mampu mempertahankan bisnisnya.

Neil Saunders, direktur pelaksana dari perusahaan riset GlobalData Retail mengatakan VS harus membuktikan sebagai produk yang menghargai kenyamanan, fungsionalitas, bahan, dan membuat konsumen merasa nyaman dengan diri mereka sendiri untuk kembali menjadi yang terdepan.

Baca juga: Pertunjukan Victorias Secret Tahun Ini Resmi Ditiadakan

  • Wanita lebih suka bra olahraga

Belakangan wanita lebih suka membeli sport bra dibandingkan push up bra. Bra olahraga menyumbang sepertiga dari pengeluaran pakaian dalam wanita milenium pada tahun 2018, menurut perusahaan riset pasar NPD Group.

Tentunya ini menjadi masalah bagi VS yang sebagai besar produknya memakai renda dan dibuat demi menunjang penampilan.

Perusahaan ini memang punya koleksi olahraga, dengan motif macan tutul, tali yang tipis dan warna feminin, namun tidak sesuai dengan selera pasar saat ini.

Analis mengatakan semakin banyak wanita yang mengenakan pakaian dalam dari merek atletik seperti Lululemon, Nike dan Under Armour meskipun tidak pergi ke gym. Karena itu, kebutuhan akan bra biasa terus berkurang termasuk pada produk yang cenderung glamor seperti VS.

Baca juga: 5 Tanda Bra yang Kamu Pakai Salah Ukuran

  • Belanja online lebih mudah dan lebih nyaman

Berbelanja pakaian dalam seringkali menjadi pengalaman yang menakutkan dan tidak nyaman bagi banyak wanita. Banyak yang merasa malu atau takut menjadi bahan cemooh atau khawatir memilih ukuran yang salah.

Kini brand pakaian dalam yang dijual secara online telah menyediakan solusinya termasuk menggunakan kuis online dan kiat-kiat pengukuran untuk membantu wanita menemukan produk yang tepat.

Perusahaan seperti ThirdLove, True & Co. dan Rihanna's Savage x Fenty yang dimiliki wanita kini fokus pada produk yang nyaman dan praktis dengan berbagai ukuran serta warna yang terinspirasi skintone.

“Pembeli tidak menginginkan model fantasi dalam bra push-up lagi, mereka menginginkan kecantikan otentik dan gaya yang lebih alami, seperti bralette ” kata Tiffany Hogan, analis perusahaan konsultan Kantar, seperti dikutip dari The Washington Post.

Selain itu, konsumen kini semakin peduli pada kesamaan nilai yang dianutnya dengan brand.

“Pembeli yang lebih muda khususnya ingin merasa membeli dari perusahaan yang percaya pada hal yang sama seperti yang mereka lakukan," tambah Tiffany.

Baca juga: Pakaian Dalam Bisa Tingkatkan Rasa Percaya Diri Wanita

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com