Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/06/2021, 09:01 WIB
Intan Pitaloka,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meja rias seringkali menjadi tempat yang dilupakan saat kita beres-beres rumah atau pun menyortir barang (decluttering). Padahal, kemungkinan besar ada banyak produk kecantikan yang sudah perlu dibuang tapi masih kita simpan.

Kita tentu memiliki banyak koleksi makeup, contohnya saja lipstik yang kemungkinan besar kita miliki lebih dari lima buah. Namun, yang dipakai hanya satu atau dua lipstik saja untuk riasan sehari-hari. 

Brand kecantikan juga tidak henti-hentinya selalu mengeluarkan inovasi produk terbaru, mulai dari makeup maupun skincare. Iklannya pun sering menggoda kita untuk segera membelinya.

Akibatnya, banyak makeup dan skincare menumpuk di lemari, meja, atau laci meja rias. Tanpa disadari produk kecantikan yang berserakan di meja ini bisa membuat kamar terlihat berantakan, bahkan membuat stres.

Baca juga: Peduli Bumi, 5 Brand Kosmetik Ini Menerima Sampah Sisa Produknya

Helen Sanderson, seorang declutterer profesional dari London mengatakan bahwa hal ini seperti ironi, karena kosmetik dimaksudkan untuk meningkatkan kecantikan, tetapi ketika melihat tas atau laci makeup beberapa orang, itu jelas bukan pemandangan yang indah.

Rutin melakukan decluttering bukan hanya membuat ruangan rapi, tapi juga menghindarkan kita dari memakai produk yang kedaluarsa. Berikut adalah tipsnya:

1. Jangan menimbun sampel gratis

Menurut Helen, sampel produk gratis adalah salah satu penyebab terbesar kekacauan. Kita mengumpulkannya dari hotel, atau pun berbagai sumber, namun upa untuk menggunakannya.

2. Singkirkan makeup yang sudah lama

Setiap produk makeup maupun skincare tentu memiliki masa expired. Tentu akan berbahaya kalau produk yang sudah kedaluwarsa itu dipakai di kulit.

Baca juga: 5 Tanda Parfum Kedaluwarsa, Sudah Tahu?

"Sebagai aturan umum setelah dibuka produk cair harus disimpan tidak lebih dari enam bulan, dan untuk produk lainnya sekitar setahun," kata Kate Ibbotson, seorang organisator profesional.

Selain itu, makeup yang sudah lama bisa menjadi sarang kuman, dan produk kering seperti maskara dan cat kuku tidak baik untuk digunakan lagi, jadi buang produk lama untuk membantu mengurangi penumpukan produk di rumah kita.

Kuas makeup yang tidak dibersihkan dapat menimbulkan jerawat, iritasi, hingga infeksi.PIXABAY/YASINYASINTHA Kuas makeup yang tidak dibersihkan dapat menimbulkan jerawat, iritasi, hingga infeksi.

3. Memisahkan produk yang cocok dan tidak cocok

Kita perlu untuk merenungkan dan memisahkan mana saja produk makeup dan skincare yang cocok dan tidak cocok dengan kulit kita. 

“Sejajarkan semua makeup dalam kelompok warna atau jenis, lalu lihat dan cari tahu mana yang cocok untuk kita,” kata Beverly Wade, ahli decluttering.

Untuk mempermudah mana yang perlu kita simpan dan mana yang akan kita buang atau berikan ke orang lain, mintalah saran dari teman atau banyak baca review dari forum kecantikan.

Baca juga: Jerawatan Setelah Pakai Sheet Mask, Tanda Produk Tidak Cocok?

4. Donasikan

Daripada kita membuang beberapa produk yang tidak cocok atau tidak kita sukai, ada baiknya kita memberikan kepada orang lain.

Kate mengatakan bahwa kita bisa mendonasikannya ke tempat penampungan tunawisma, perias jenazah, selama produk tersebut dalam kondisi baik.

5. Jual produk yang belum dibuka segelnya

Jika ada beberapa produk yang belum kita buka segelnya, lebih baik kita menjualnya kembali di market place atau pun media sosial.

Baca juga: 5 Tempat Donasi Barang Bekas agar Kembali Bermanfaat

6. Menantang diri untuk "tidak membeli"

Terapkan gaya hidup minimalis atau pun berkesadaran dengan tidak impulsif memberi barang. Coba lakukan tantangan "tidak membeli" beberapa produk kecantikan dalam jangka waktu tertentu.

Tindakan ini tidak hanya akan membantu kita tidak menumpuk produk makeup dan skincare, namun juga akan membantu kita untuk berhemat.

Baca juga: Kepercayaan Konsumen pada Produk Kecantikan Lokal Terus Meningkat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com