Sebagai informasi, anemia merupakan kondisi ketika jumlah sel darah merah di dalam tubuh terlalu rendah. Penyakit anemia diukur berdasarkan jumlah hemoglobin, yakni protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen.
Oleh sebab itu, saat jumlah sel darah merah berkurang, kadar oksigen dalam darah pun menurun. Efeknya, tubuh akan terasa lelah dan lemas.
Pada jangka panjang, anemia berisiko membuat pertumbuhan tidak maksimal serta tubuh mudah lelah, sakit, dan rentan keracunan.
Baca juga: Duh, Dampak Anemia pada Remaja Putri Bikin Ngeri
Selain itu, anemia juga dapat mengganggu fungsi kognitif sehingga mengganggu aktivitas dan produktivitas.
Saat remaja putri beranjak dewasa dan memasuki masa kehamilan, anemia bisa berdampak buruk bagi kandungan, seperti mengakibatkan berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, dan kematian janin.
Untuk menghindari hal-hal tersebut, kesadaran dan pengetahuan mengenai menstrual hygiene harus ditanamkan sejak dini.
Topik mengenai menstruasi dan reproduksi tak boleh lagi dianggap tabu untuk dibicarakan. Tidak hanya pada anak perempuan, anak laki-laki pun harus mendapatkan pemahaman yang sama.
Baca juga: Nikah di Usia Remaja Memperbesar Risiko Anak Stunting
Pasalnya, menstruasi masih dianggap tabu oleh sebagian orang. Akibat persepsi ini, remaja putri kerap merasa malu jika ada teman laki-laki yang mengetahuinya sedang menstruasi.
Dengan edukasi, mereka akan memahami bahwa menstruasi merupakan hal alamiah yang terjadi pada perempuan.
Saat ini, Genbest bisa mencari informasi seputar kesehatan reproduksi remaja, termasuk menstrual hygiene, bayi, dan ibu hamil, serta pencegahan stunting melalui laman https://genbest.id/.
Yuk, bersama-sama menjadi Generasi Bersih dan Sehat dengan manajemen kebersihan saat menstruasi!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.