Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Mengapa Kita Wajib Patuh Protokol Kesehatan Setelah Divaksin

Kompas.com - 18/06/2021, 16:41 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lonjakan kasus Covid-19 dan ancaman mutasi virus membuat pemerintah Indonesia terus menggencarkan percepatan program vaksinasi nasional sebagai upaya melindungi masyarakat.

Pemerintah telah menargetkan pemberian vaksinasi kepada 181,5 juta penduduk atau 70 persen dari total populasi.

Meski demikian, dalam menangani pandemi Covid-19, kita tidak boleh hanya mengandalkan proteksi dari vaksinasi saja, tetapi juga tetap menerapkan protokol kesehatan yang sudah diberlakukan.

Dokter spesialis penyakit dalam dan vaksinolog, Dr Dirga Sakti Rambe Msc, SpPD menjelaskan bahwa saat ini persentase penduduk Indonesia yang telah divaksin satu kali sebesar 11 persen dan cakupan vaksinasi lengkap sebesar 6,3 persen.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Turunkan Angka Penularan Penyakit

Menurut dia, angka tersebut masih terbilang kecil dari total populasi Indonesia dan masih jauh untuk bisa mencapai kekebalan komunal (herd immunity).

"Untuk bisa membentuk herd immunity, paling tidak sebanyak 70 persen atau 181 juta penduduk Indonesia harus sudah divaksin. Namun sekarang angka vaksinasi kita belum memenuhinya."

Demikian penuturan dokter Dirga dalam virtual Media Briefing Bersama SOS Personal Hygiene, Kamis (17/6).

Oleh sebab itu, sembari menunggu semua masyarakat mendapatkan vaksin, kita dianjurkan untuk tetap menjaga protokol kesehatan dengan baik untuk memutus transmisi penularan virus corona.

Baca juga: Protokol Kesehatan: Antara Jargon dan Guyon

Pentingnya protokol kesehatan

Dirga mengatakan bahwa vaksin Covid-19 terbukti efektif mencegah virus dan meningkatkan kekebalan komunal.

Namun, tidak ada vaksin yang bisa bekerja 100 persen, sehingga orang-orang yang sudah divaksin dapat tetap terkena Covid-19 dan menularkan ke orang lain.

"Vaksin mungkin dapat mengurangi keparahan penyakit dan tingkat kematian akibat Covid-19," terangnya.

"Tetapi, protokol kesehatan 5M menjadi proteksi majemuk yang wajib untuk kita terapkan bersama yaitu mulai dari menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari Kerumunan dan engurangi mobilitas," sambung dia.

Baca juga: Peneliti Ungkap Gejala Varian Delta yang Berbeda dari Gejala Klasik Covid-19

Terlebih, dia melanjutkan, penggunaan masker terbukti sangat efektif dalam mencegah penularan. Jadi, sebisa mungkin untuk tidak melepas masker jika tidak diperlukan.

"Selain patuh pada protokol kesehatan, menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah juga dapat mencegah kita dari penularan virus yang semakin berbahaya ini," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com