Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, 5 Makanan Ini Picu Gangguan Pencernaan

Kompas.com - 19/06/2021, 08:22 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah makanan yang sering kita konsumsi sehari-hari ternyata dapat mengacaukan keseimbangan bakteri di usus dan menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan.

Seorang ahli gizi di TheCandidaDiet.com, Lisa Richards mengatakan bahwa makanan yang buruk bagi kesehatan usus juga dapat menimbulkan penyakit kronis yang tentunya menurunkan kualitas hidup kita.

Para ahli nutrisi pun kemudian mengidentifikasi beberapa makanan populer yang berkontribusi pada mikrobioma yang tidak seimbang, sehingga menyebabkan masalah pada saluran pencernaan, mulai dari sindrom iritasi usus besar, kembung, Gerd, hingga sekadar menimbun menjadi lemak perut.

Berikut lima makanan yang dapat menimbulkan gangguan pencernaan, seperti yang dilansir dari laman Eat This Not That:

1. Sereal manis

Richards mengatakan bahwa penyebab utama pertumbuhan jamur yang berlebihan di usus adalah makanan cepat saji yang diproses dan sarat gula.

Faktanya, bahkan produk makanan yang dianggap sehat sekalipun dapat masuk ke kategori makanan penyebab gangguan pencernaan, seperti sereal manis, kue kering, dan protein bar.

Gula adalah makanan bagi bakteri jahat di usus. Untuk meningkatkan kesehatan usus, kita perlu menguranginya dan mengintegrasikan probiotik ke dalam pola makan harian.

Baca juga: Lemas hingga Jerawatan, 12 Tanda Kita Makan Terlalu Banyak Gula

2. Yogurt rasa

Mengonsumsi yogurt dengan kultur aktif atau hidup adalah cara yang bagus untuk mengisi kembali usus dengan bakteri yang bermanfaat.

Namun, mengonsumsi yogurt rasa justru dapat menimbulkan gangguan sistem pencernaan.

"Dalam upaya untuk meningkatkan kelezatan yogurt, perusahaan makanan mengubah probiotik alami yang hebat ini sumber gula yang malah melawan aktivitas probiotiknya," kata ahli gizi di Appleman Nutrition, Fiorella DiCarlo, RD.

Sebaiknya, pilihlah greek yogurt polos atau kefir rendah lemak yang mengandung 11 jenis bakteri aktif dan tambahkan buah-buahan kaya serat seperti beri, nanas, atau mangga.

3. Daging berlemak

Makanan tinggi lemak jenuh, seperti daging berlemak, berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.

Banyak ahli gizi meyakini, makan daging tinggi lemak mengesampingkan lebih banyak makanan padat nutrisi, seperti buah-buahan dan sayuran.

"Makanan yang diproses tinggi seperti daging berlemak dapat membunuh bakteri usus yang sehat," ungkap ahli perawatan diabetes bersertifikasi sekaligus spesialis pendidikan dan pendiri HealthWins Consulting, Jana Mowrer, MPH, RDN.

"Semakin banyak seseorang makan daging merah, semakin sedikit ia makan dari kelompok makanan lain yang berserat, seperti sayuran."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com