Ketika kita mengonsumsi makanan yang diketahui meningkatkan peradangan seperti daging merah atau permen manis, tubuh akan dapat melepaskan sitokin seperti interleukin-1 (IL-1).
"Penelitian telah menunjukkan bahwa tingkat IL-1 yang lebih tinggi setelah makan dikaitkan dengan rasa kantuk setelah makan," kata Perst.
Baca juga: Awas, Jangan Makan Ayam Geprek dengan Es Teh Manis
3. Hormon-hormon pemicu
Ketika makanan kaya triptofan dimakan dalam jumlah besar, terutama dengan makanan kaya karbohidrat, kita mungkin merasa ngantuk beberapa jam setelah makan.
Perst menjelaskan bahwa triptofan kerap kali ditemukan dalam berbagai jenis makanan dan minuman seperti ayam, susu, roti, coklat, tuna kaleng, keju cheddar, kacang tanah, oatmeal dan banyak lagi.
Asam amino esensial ini membantu tubuh kita membuat hormon pemicu relaksasi serotonin dan melatonin, yang juga digunakan untuk pengobatan gangguan tidur, misalnya insomnia.
4. Makan siang dengan porsi besar
Terkadang, merasa ngantuk setelah makan lebih berkaitan dengan seberapa banyak kita makan daripada apa yang kita makan.
"Semakin besar porsi makanannya, semakin banyak energi yang dibutuhkan tubuh untuk memecahnya," kata Perst.
Menghabiskan semua energi itu kemudian dapat menyebabkan kelelahan. Jadi, cobalah untuk mengurangi ukuran porsi kita dan meraih camilan berprotein tinggi jika kita lapar di antara waktu makan.
Baca juga: 3 Alasan Tetap Ngantuk meski Sudah Minum Kopi
5. Intoleransi makanan yang tersembunyi
Intoleransi makanan atau alergi makanan yang parah sering dikaitkan dengan gejala gastrointestinal (GI) yang tidak nyaman seperti kram perut dan diare.
"Kita mungkin akan merasa lelah dan ngantuk setelah mengonsumsi makanan yang mengandung gluten karena dapat memicu reaksi alergi," ungkap Perst.
Hal tersebut dapat membatasi kemampuan tubuh kita untuk mengisi bahan bakar dengan benar dari makanan yang kita konsumsi karena dapat menyebabkan kelelahan dan mengantuk.
6. Memiliki kondisi tertentu