KOMPAS.com - Kebotakan atau rambut rontok yang juga disebut alopecia, bisa terjadi hampir pada usia berapa pun ketika seseorang memasuki usia dewasa.
Rambut rontok bisa mulai terjadi di usia remaja maupun awal 20an, tetapi kebotakan penuh sering kali terjadi pada usia 50-60 tahun.
Meskipun, penyebab rambut rontok sebetulnya bervariasi dan bisa juga disebabkan karena perlakuan terhadap rambut.
Ada beberapa metode yang digunakan oleh profesional medis untuk mendiagnosa pola kebotakan.
Kebotakan dalam pola karakteristik dikenal sebagai androgenetic alopecia.
Ini diperkirakan disebabkan oleh gen yang diturunkan dalam keluarga yang membuat kita cenderung mengalami kebotakan.
Ini adalah penyebab kebotakan pada wanita yang paling umum terjadi.
Tanda kebotakan pada pria dan wanita berbeda.
Dua kategorisasi paling terkenal adalah sistem klasifikasi Hamilton-Norwood untuk pria dan sistem Ludwig untuk wanita.
Baca juga: 7 Penyebab Rambut Rontok dan Cara Mengatasinya
Sistem klasifikasi Hamilton-Norwood mengebali dua pola kemungkinan yang terbesar dari kebotakan.
Rambut mulai menipis di area pelipis dan bagian atas belakang kepala, yang disebut mahkota atau vertex.
Maksudnya, rambut mulai menipis dan bergerak menuju depan kepala di bagian samping, sering disebut garis rambut surut.
Penipisan rambut di bagian atas kepala bisa terjadi seiring waktu. Kebotakan tidak terjadi hanya dalam semalam.
Jadi, kita mungkin akan mulai melihat penipisan terutama di bagian atas kepala selama bertahun-tahun sebelum kebotakan sepenuhnya terjadi.