Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/06/2021, 13:36 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Indonesia kian melonjak menyusul munculnya varian delta atau B.1.617.2 yang pertama kali terdeteksi di India.

Varian delta ini lebih berbahaya karena virus dapat bertransmisi dengan lebih cepat.

Oleh sebab itu, kita harus memperketat protokol kesehatan, dan mengikuti program vaksinasi Covid-19 yang telah disediakan.

Baca juga: Yang Diketahui Sejauh Ini soal Virus Corona Varian Delta

Di samping itu, untuk menghadapi varian delta yang mematikan ini, kita juga harus menghindari beberapa makanan yang justru dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Ada setidaknya lima makanan yang harus kita hindari demi menjaga sistem kekebalan tubuh.

1. Tambahan gula

Makanan tinggi gula tambahan dapat meningkatkan produksi protein inflamasi yang secara negatif memengaruhi fungsi kekebalan tubuh.

Hal ini sangat relevan pada penderita diabetes karena mereka dapat mengalami peningkatan kadar gula darah lebih lama daripada orang dengan kadar gula darah yang diatur dengan baik.

Terlebih lagi, memiliki kadar gula darah tinggi dapat menghambat respons neutrofil dan fagosit, dua jenis sel kekebalan yang membantu melindungi terhadap infeksi atau virus.

Selain itu, telah ditunjukkan, kadar gula darah yang tinggi dapat merusak fungsi penghalang usus dan mendorong ketidakseimbangan bakteri usus.

Kondisi tersebut dapat mengubah respons kekebalan dan membuat tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi.

Misalnya, sebuah studi tahun 2012 pada 562 orang dewasa tua menemukan, mereka dengan kadar gula darah tinggi juga memiliki respons imun yang lebih rendah dan tingkat penanda inflamasi CRP yang lebih tinggi.

Demikian pula, banyak penelitian lain yang mengaitkan kadar gula darah tinggi dengan gangguan respons kekebalan pada orang dengan dan tanpa diabetes.

Maka, penting sekali untuk membatasi asupan makanan dan minuman tinggi gula tambahan seperti es krim, kue, permen, dan minuman manis untuk menjaga fungsi kekebalan tubuh.

2. Makanan yang asin

Makanan asin seperti keripik, frozen food, dan makanan cepat saji dapat merusak respons kekebalan tubuh.

Sebab, makanan dengan kandungan garam yang tinggi dapat memicu peradangan jaringan dan meningkatkan risiko penyakit autoimun.

Selain itu, garam juga dapat menghambat fungsi kekebalan normal, menekan respons anti-inflamasi, mengubah bakteri usus, dan mendorong pembentukan sel kekebalan yang terlibat dalam patogenesis penyakit autoimun.

Faktanya para peneliti percaya, asupan garam yang berlebihan dapat dikaitkan dengan peningkatan penyakit autoimun.

Baca juga: Stres Picu Penyakit Autoimun, Ashanty: Kalau Capek Happy-happy Aja

Mengonsumsi makanan yang terlalu banyak garam telah terbukti memperburuk penyakit autoimun yang ada seperti kolitis ulserativa, penyakit crohn, rheumatoid arthritis, dan lupus.

Oleh karena itu, mengurangi asupan garam dan makanan tinggi garam lainnya dapat bermanfaat bagi fungsi kekebalan tubuh.

3. Makanan yang digoreng

Makanan yang digoreng termasuk ke dalam kelompok molekul yang disebut sebagai produk akhir glikasi lanjutan (AGEs).

AGEs terbentuk ketika gula bereaksi dengan protein atau lemak selama memasak suhu tinggi seperti saat menggoreng.

Jika kadarnya menjadi terlalu tinggi di tubuh kita, AGEs dapat berkontribusi pada peradangan dan kerusakan sel.

AGEs juga dianggap melemahkan sistem kekebalan dalam beberapa cara, termasuk meningkatkan peradangan, menguras mekanisme antioksidan tubuh, menginduksi disfungsi seluler, dan memengaruhi bakteri usus secara negatif.

Dengan demikian, para peneliti percaya, makanan tinggi AGEs dapat meningkatkan kerentanan terhadap penyakit kronis dan infeksi virus.

Jadi, untuk mencegah sistem imun tubuh menurun, kita harus mulai mengurangi makanan yang digoreng seperti kentang goreng, keripik kentang, ayam goreng, dan lainnya.

4. Daging olahan

Seperti makanan yang digoreng, daging olahan juga mengandung AGEs dan lemak jenuh yang tinggi.

Baca juga: Ini yang Menyebabkan Daging Olahan Memicu Kanker

Beberapa penelitian menunjukkan, makanan tinggi lemak jenuh dan rendah lemak tak jenuh dapat menyebabkan disfungsi sistem kekebalan tubuh.

Ditambah lagi, makanan tinggi lemak jenuh dapat menyebabkan peradangan sistemik dan membahayakan fungsi kekebalan tubuh.

Selain itu, asupan tinggi daging olahan juga telah dikaitkan dengan berbagai penyakit, termasuk kanker usus besar.

5. Karbohidrat olahan

Mengonsumsi karbohidrat olahan seperti roti putih dan makanan manis yang dipanggang terlalu sering dapat membahayakan sistem kekebalan tubuh.

Sebab, karbohidrat olahan adalah jenis makanan glikemik tinggi yang menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan insulin.

Sehingga, berpotensi menyebabkan peningkatan produksi radikal bebas dan protein inflamasi seperti CRP.

Di samping itu, karbohidrat olahan dapat mengubah bakteri usus yang berdampak negatif pada sistem kekebalan tubuh.

Untuk itu, pilihlah sumber karbohidrat berserat tinggi yang bergizi seperti sayuran, gandum, buah-buahan, dan kacang-kacangan guna mendukung fungsi kekebalan tubuh yang sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com