Khloé Kardashian Mengaku Pernah Operasi Hidung

KOMPAS.com - Khloé Kardashian kerap jadi sasaran komentar pedas warganet karena penampilan fisiknya yang dianggap merupakan hasil tangan terampil dokter bedah.

Adik kandung Kim Kardashian ini memang telah mengalami sejumlah perubahan besar pada fisiknya termasuk hidung. Banyak yang menganggap wanita ini menjalani nose job berulang kali demi mendapatkan penampilan seksi nan sempurna.

Dalam reuni serial Keeping Up With the Kardashians yang belum lama ini tayang, Khloe akhirnya mengakui pernah menjalani prosedur bedah di bagian hidungnya.

Berbeda dari yang disangka banyak orang, ia menyebutkan hanya pernah melakukannya satu kali saja di bagian wajah tersebut.

"Semua orang berkata, 'Ya ampun, dia menjalani transplantasi wajah ketiganya!' Tapi saya punya hanya satu kali melakukan nose job," jelasnya kepada Andy Cohen yang menjadi presenter dalam acara tersebut.

Baca juga: Dituduh Operasi Hidung, Khloe Kardashian Bersuara

Ia mengaku senang dengan hasil operasi tersebut dan berterimakasih kepada ahli bedahnya. Meski demikian, ia tak punya niatan sama sekali menutupi soal operasi plastik yang dijalaninya itu.

Wanita berusia 36 tahun ini menambahkan, tidak ada yang pernah bertanya secara terbuka kepadanya.

"Anda adalah orang pertama dalam wawancara yang menanyakan tentang hidung saya. Saya sudah melakukan, tentu saja, injeksi, bukan Botox. Tubuh saya punya respon yang buruk dengan Botox," ungkap kekasih Tristan Thompson ini.

Nose job alias rhinoplasti, seperti yang dijalaninya, adalah prosedur pembedahan plastik untuk merekonstruksi bentuk, mengembalikan fungsi, dan meningkatkan estetika hidung. Cara ini kerap jadi pilihan sejumlah pesohor untuk memaksimalkan tampilan fisiknya.

Baca juga: Dituduh Operasi Plastik, apa Tanggapan Khloe Kardashian?

Tak Percaya Diri karena Kerap Dicerca Publik

Anak ketiga dari klan Kardashian-Jenner ini menjelaskan, ia sebenarnya merasa sangat percaya diri dengan tubuh dan penampilannya ketika pertama kali tampil di reality show keluarganya bertahun-tahun silam.

Ia sangat yakin dengan penampilannya sehingga tak terganggu ketika harus mengenakan pakaian bodycon milik Kim meski sebenarnya tidak cocok dengan bentuk tubuhnya.

Pada musim pertama penayangan acara tersbeut, ia hanya dikenal sebagai adik perempuan Kim dan Kourtney yang sudah lebih dulu terkenal.

"Musim 1, saya tidak akan mengatakan saya terkenal. Saya adalah saudara perempuan Kim, tetapi saya ingat Kourtney dan saya akan selalu berada di latar belakang fotonya dan kami menyukainya,” tambahnya.

Setelah beberapa musim awal, ia mulai merasa insecure dengan dirinya karena opini yang terbentuk.

Baca juga: Belum Diedit, Khloe Kardashian Hilangkan Foto Bikininya dari Internet

Publik, diawali oleh Perez Hilton, blog gosip terkenal di Amerika Serikat, mulai memberikan label yang buruk dan mengerikan. Sejumlah julukan yang disematkan seperti buruk rupa, jelek dan berbagai kata-kata negatif lainnya.

"Saya mulai menjadi insecure karena semua orang mengatakan itu kepada saya," katanya.

Terlebih lagi, kedua kakaknya kerap menerima perlakuan istimewa karena penampilan yang lebih cantik dan seksi. Misalnya pilihan pakaian yang lebih baik dan beragam dalam sejumlah pemotretan.

Fakta itu sangat mencolok sekaligus mengganggu rasa percaya dirinya. Karena itu ia kemudian berusaha melakukan berbagai cara agar memiliki penampilan yang tak kalah dibandingkan saudarinya.

Ibu satu anak ini mengaku keluarganya tidak pernah membedakan perlakuan berdasarkan penampilan, namun isu soal citra tubuh ini sangat mengganggu kehidupannya.

Berdasarkan pengalamannya ini, ia lalu berupaya menciptakan lini pakaian yang inklusif. Label Good American miliknya diketahui mengedepankan konsep Representing Body Acceptance termasuk dengan menyediakan berbagai ukuran ekstra besar.

Baca juga: Cara Mengatasi Perasaan Insecure di Usia 30 Tahun