Sama seperti wanita, pria juga berpotensi mengembangkan kondisi kesehatan tertentu seiring bertambahnya usia, termasuk disfungsi ereksi dan kanker prostat. Keduanya bisa berdampak terhadap kehidupan seksual.
Pizzulli mengatakan, penting untuk memahami bahwa seks tidak hanya soal penetrasi. Keintiman bisa datang dari aktivitas apa saja.
Jadi, ketika pasangan didiagnosis memiliki kondisi kesehatan tertentu yang berdampak terhadap kehidupan seks, pastikan ia mendapatkan pengobatan yang tepat dan berilah dukungan.
Jika masalahnya sudah teratasi, barulah kita dan pasangan mencoba mencari cara untuk meraih keintiman seksual lagi, baik dengan mendatangi terapis hubungan, profesional medis, atau metode lainnya.
Baca juga: 7 Cara Istri Bisa Membantu Suami yang Alami Disfungsi Ereksi
Umumnya, ada dua penyebab stres terbesar, yakni pekerjaan dan uang. Diberhentikan dari pekerjaan, misalnya, sangat amat mematikan gairah seseorang dan menimbulkan kecemasan besar.
Adanya argumen tentng keuangan sangatlah umum terjadi dalam hubungan. Namun, pasangan dengan sedikit argumen malah bisa saja memiliki masalah pada keintiman seksualnya atau gairah dalam membina hubungan pernikahan.
Untuk masalah ini, satu-satunya cara adalah segera mengatasi masalah tersebut.
Ingatlah bahwa gairah dan ketertarikan bisa kembali.
"Ketertarikan adalah kondisi yang reaktif," kata psikolog dengan spesialisasi hubungan dan seksualitas sekaligus penulis The Men on My Couch, Brandy Engler, PsyD.
"Lihatlah seperti apa kondisi hubungn kita, atasi stres, jaga kesehatan, dan relasi dengan teknologi, kemudian tanyakan penyesuaian apa yang diperlukan agar bisa merasakan gairah lagi," katanya.
Baca juga: 7 Cara Sederhana yang Efektif Hilangkan Stres
Tak semua pria sama, termasuk dalam hal kehidupan seksual.
Menurut Pizzulli, bisa saja suami terlihat tak tertarik berhubungan intim karena ia sebetulnya tidak nyaman mengusulkan atau mengajak bercinta.
"Ya, mungkin itu bukanlah dirinya saja," kata dia.
Dugaan ini bisa benar, terutama jika sebelumnya suamu mengajak secara rutin di awal momen pernikahan atau ketika berkencan sebelumnya.
"Mereka melakuksnnya di awal hubungan karena ada normal sosial yang membentuk pria agar berinisiatif untuk semua hal berkaitan dengan seks," ucapnya.