Melompat di Trampolin, Olahraga Menyenangkan untuk Jaga Berat Badan

KOMPAS.com - Risiko penyebaran Covid-19 yang semakin tinggi membuat kita harus semakin jeli memilih jenis olahraga yang dilakoni.

Jangan sampai aktivitas yang bertujuan untuk menjaga kesehatan malah membuat kita rentan terpapar virus Corona. Berolahraga di rumah adalah cara terbaik agar tetap sehat tanpa perlu berpergian. 

Kita bisa melakukannya sendiri di rumah dengan waktu yang bisa disesuaikan. Jangan khawatir, melompat-lompat di atas trampolin alias rebounding kini bukan lagi sekedar aktivitas bermain anak-anak.

Berolahraga dengan trampolin sudah terbukti menjadi olahraga yang menyehatkan dan baik untuk tubuh.

Trennya dimulai oleh sejumlah selebritis Hollywood ketika awal pandemi di Amerika Serikat. Dikutip dari Vogue, penjualan trampolin mini di Jepang juga meningkat hebat ketika pembatasan sosial baru diterapkan.

Baca juga: Trampolin, Olahraga Seru Eva Longoria demi Jaga Bentuk Badan

Pusat kebugaaran dan fasilitas olahraga tutup sehingga orang-orang beralih pada opsi yang lebih aman sekaligus efektif.

Goldie Hawn dan Eva Longoria adalah dua nama yang telah membuktikan melompat di atas trampolin adalah workout yang seru sekaligus kaya manfaat. 

Studi NASA yang diterbitkan dalam Journal of Applied Physiology menemukan, olahraga trampolin terbukti 68 persen lebih efisien daripada jogging. Aktivitas kardiovaskular ini sangat intens dan mampu menggerakan berbagai otot di tubuh.

Collete Dong, founder Tribeca, studio olahraga dengan trampolin di Amerika Serikat mengatakan meskipun kegiatan ini terlihat remeh, intensitasnya sangat tinggi.

"Gerakannya mencakup seluruh bagian tubuh Anda dan Anda bisa mengeluarkan banyak keringat hanya dalam 30 menit. Ini efisien, tetapi terutama menyenangkan," jelasnya.

Trampolin mini rumahan lebih cocok dipakai untuk berolahraga karena lebih kecil dan pantulannya kencang. Gerakan kita jauh lebih baik dibandingkan memakai trampolin ukuran besar yang sering tersedia di arena rekreasi.

Baca juga: Terinspirasi dari Permainan Sirkus, Ini Sejarah Lahirnya Trampolin

REPRO BIDIK LAYAR VIA INSTAGRAM @evalongoria Aktris Hollywood Eva Longoria

Manfaat Melompat di Atas Trampolin 

Melompat di atas trampolin dikenal paling baik untuk menurunkan berat badan. Namun ada banyak manfaat lain yang sebenarnya lebih berguna untuk kebugaran tubuh.

“Meskipun sangat luar biasa untuk menurunkan berat badan, manfaat yang tidak dapat Anda lihat adalah yang paling berharga,” kata Dong.

Rebounding berguna mengencangkan dan menguatkan seluruh tubuh terutama otot core, kaki, glutes, dan otot punggung.

Baca juga: Bahayanya Kehilangan Massa Otot akibat Diet Ketat

Pola gerakan ini tak hanya merangsang sistem limfatik, yang membantu membuang racun dan melawan penyakit, tetapi juga meningkatkan keseimbangan dan koordinasi.

"Ini meningkatkan keterampilan motorik dan memberikan pelepasan mental, dan dapat membantu meringankan gejala kecemasan," tambahnya.

Banyak orang khawatir melompat bisa mengganggu persendian khususnya bagi orang lanjut usia.

Untuk kecemasan ini, Dong mengungkapkan trampolin mini sudah diatur agar memungkinkan penyerapan akselerasi dan deselerasi gerakan. Oleh karena itu, dampaknya bisa menghilangkan hingga 80 persen dari guncangan saat mendarat.

Hal ini bisa melindungi persendian sehingga rebounding bisa dilakukan oleh orang dengan usia berapa pun. Tentu saja ada sedikit penyesuaian gerak sesuai dengan kondisi orang tersebut.

Baca juga: Kebiasaan Bunyikan Jari Bisa Picu Radang Sendi, Benarkah?

Cocok Dijadikan Olahraga Saat Pandemi

Jika tak ingin kehilangan rutinitas berolahraga saat pandemi, kita bisa mencoba rebounding sebagai pilihan workout terbaru. Tak perlu ruangan yang luas atau durasi yang panjang untuk mendapatkan manfaat dari olaharaga yang menyenangkan ini. 

“Anda dapat melakukan seluruh sesi rebound tanpa turun dari trampolin, jadi selama Anda dapat menemukan ruangan untuk meletakkan alat itu maka sudah bisa melakukannya," terang Dong.

Tak perlu khawatir memenuhi ruangan karena kita bisa melipatnya menjadi lebih ringkas untuk disimpan.

Ia juga merekomendasikan mengikuti kelas dasar secara daring saat pertama kali mencobanya. Tujuannya untuk memastikan kita mendapat arahan yang tepat guna menghindari cidera.

Jika sudah menguasainya, bisa mulai melakukannya sendiri dengan berbagai varian gerakan yang memungkinkan. Agar tambah asyik, putar musik favorit yang sesuai dengan ritme gerakan kita.

Baca juga: Inilah Waktu Olahraga Terbaik Menurut Penelitian