Hal serupa juga dimuat dalam jurnal Oxidative Medicine and Cellular Longevity pada tahun 2015, paparan blue light dapat merangsang produksi radikal bebas di kulit, yang dapat mempercepat munculnya penuaan.
"Dermatologists memiliki bukti yang baik untuk menunjukkan bahwa cahaya tampak memicu kondisi kulit tertentu, seperti melasma, di mana kulit dirangsang untuk memproduksi lebih banyak pigmen," kata Marchbein.
Ada juga bukti bahwa saat cahaya biru menembus kulit, spesies oksigen reaktif dihasilkan, yang menyebabkan kerusakan DNA, sehingga menyebabkan peradangan dan kerusakan kolagen dan elastin yang sehat, serta hiperpigmentasi.
Baca juga: Tiga Langkah Mudah Menghilangkan Flek Hitam di Wajah
Ciraldo mengaku menemukan sejumlah pola baru hiperpigmentasi pada pasiennya. "Saya melihat pola baru hiperpigmentasi pada beberapa pasien yang saya khawatirkan berasal dari mendekatkan ponsel ke wajah mereka," katanya.
Menurutnya, melasma sekarang lebih sering terjadi di sisi wajah daripada di pipi tengah. Selain itu, noda gelap bekas jerawat seringkali lebih buruk di sisi wajah tempat orang tersebut memegang ponselnya.
"Tampaknya, dalam kasus ini, ponsel yang berada tepat di atas permukaan kulit memberikan cahaya biru tingkat tinggi pada kulit," tandas Ciraldo.
Sayangnya, sampai saat ini belum ada penelitian yang menyebutkan dengan jelas soal ambang batas blue light yang direkomendasikan.
Baca juga: Seburuk Apa Cahaya Biru dari Gawai Hingga Lampu LED ke Mata
"Semakin banyak waktu yang kita habiskan di perangkat digital kita, semakin buruk kondisi kulit," kata Marchbein.
Ia menyarankan, jaga jarak setidaknya 12 inci atau sekitar 30 cm dengan layar dan ambil jeda istirahat secara berkala. Selain itu, penggunaan sejumlah produk kesehatan kulit juga bisa mengurangi efeknya.
Dianjurkan untuk tetap menggunakan tabir surya khususnya yang memiliki kandungan oksida besi dan antioksidan agar kulit terlindung dari paparan blue light.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.