Manusia mengolah informasi dengan berbagai keterbatasan, tidak seperti mesin yang lebih objektif dengan berbagai data yang ada.
Sifat alami manusia membuat kita rentan terhadap bias yang dipengaruhi pula oleh banyak hal. Ia menambahkan, faktor yang paling berdampak ialah selera, pengetahuan dan kesukaan pada sesuatu hal, termasuk pemerintah.
Pada orang yang sejak awal memiliki rasa tidak suka akut pada pemerintah, Dicky menjelaskan, dijadikan momen untuk mencari pembenaran.
Baca juga: Sempat Tolak Vaksin Covid-19, Pria Amerika Ini Butuh Cangkok Paru
"Karena tidak percaya pada pemerintah maka mereka mencari pembenaran lain untuk perilaku mereka," tandasnya.
Meski demikian, ia menilai situasi herd stupidity saat ini tidak serta merta terjadi karena ketidakpercayaan masyarakat pada Covid-19.
Menurutnya, ada banyak hal yang berkontribusi pada kondisi kebodohan komunal ini. Utamanya adalah faktor bosan akan pandemi, kebingungan masyarakat dan inkonsistensi kebijakan pemerintah.
Kombinasi ini membuat masyarakat bersikap nekat dan abai pada protokol kesehatan sehingga melakukan mobilitas yang berdampak pada lonjakan kasus di berbagai daerah.
Baca juga: Waspadai Kelelahan Digital Selama Pandemi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.