Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/06/2021, 08:20 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berawal dari gaya hidupnya yang buruk, perempuan bernama Megan Marie asal Connecticut, Amerika Serikat (AS) mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

Hingga pada Januari 2019, berat badan Megan Marie sampai menyentuh angka 159 kilogram.

Akibatnya, dia kerap kali merasa kesulitan bernapas, dan menderita gangguan tidur yang parah.

Baca juga: Bantu Turunkan Berat Badan, Segini Kalori dalam Sebutir Telur Rebus

"Saya adalah seorang ibu yang sibuk dengan dua anak dan berusaha menyeimbangkan peran sebagai ibu maupun wanita karier," ungkap Megan Marie.

"Kesibukan ini membuat saya bergantung pada makanan cepat saji setiap malam, dan gaya hidup yang tidak sehat lainnya," sambung dia.

Melihat kondisi kesehatan yang semakin memburuk, wanita berusia 37 tahun itu akhirnya memutuskan untuk memulai usaha menurunkan berat badannya.

Upaya tersebut dimulai dengan defisit kalori yang besar, ditambah menu olahraga selama 6-7 hari dalam seminggu.

"Untuk perjalanan baru ini, saya membuat satu perubahan kecil pada satu waktu untuk membangun kebiasaan baru dan fokus 100 persen pada nutrisi,"  ungkap dia.

Baca juga: Melompat di Trampolin, Olahraga Menyenangkan untuk Jaga Berat Badan

"Saya mengurangi asupan karbohidrat setiap minggu, menyingkirkan makanan olahan, dan gula rafinasi. Saya juga tidak sengaja memulai diet keto," lanjut Megan Marie.

Megan Marie mengikuti diet ini selama setahun dan sekarang dia berhasil mencapai berat badannya yang baru yakni 65 kilogram.

Kendati demikian, dia ingin memperkenalkan kembali karbohidrat ke dalam hidupnya, dan mencoba menemukan cara makan yang sungguh dapat berkelanjutan untuk jangka panjang.

Mulai berlari

Megan Marie mengatakan, pada tahun pertama penurunan berat badannya, dia melakukan beberapa aktivitas fisik seperti berjalan kaki. Kemudian dilanjutkan dengan berlari.

"Namun saya memiliki hambatan mental dan saya tidak bisa pergi lebih jauh."

Baca juga: 7 Tips Menurunkan Berat Badan Bagi Wanita di Atas 40 Tahun

"Kemudian suatu hari, seseorang mengatakan kepada saya untuk memperlambat kecepatan lari agar dapat mencapai jarak yang saya mau," tutur dia.

Pada Juli 2020, Megan Marie juga berhasil menjalankan program lari 5K virtual pertamanya pada peringatan ulang tahun neneknya.

"Sekarang, saya berlari tiga kali seminggu. Lari bagi saya adalah tentang membangun daya tahan, baik secara mental maupun fisik," ujar dia.

"Ketahanan mental adalah tentang kedisplinan. Disiplin mengarahkan kita pada konsistensi dan kesuksesan," tambah Megan Marie.

Menurut Megan Marie, berlari juga bagian dari perawatan diri yang telah dia lewatkan di kehidupannya sebelumnya.

"Saya pikir tidak ada kata terlambat bagi orang lain untuk mengubah hidup mereka. Bagi saya, berlari seperti mewujudkan mimpi, dan membebaskan tubuh saya," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com