Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Vit D Mengurangi Risiko Tertular Covid-19? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 24/06/2021, 15:01 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejak pertama kali pandemi Covid-19 mewabah di dunia, banyak ahli kesehatan yang mengingatkan pentingnya konsumsi vitamin D untuk meningkatkan sistem imun dan mencegah penularan virus corona.

Bahkan, beberapa penelitian juga menemukan bahwa tingkat keparahan penyakit dan tingkat kematian terkait Covid-19 lebih banyak terjadi pada kelompok orang dengan vitamin D yang rendah.

Di antaranya termasuk orang tua, orang Afrika-Amerika, pasien dengan penyakit bawaan (komorbid) seperti diabetes melitus, paru-paru kronis, dan kardiovaskular.

"Vitamin D adalah hormon yang memengaruhi penyerapan kalsium dan juga memiliki efek yang diakui pada sistem kekebalan tubuh," kata seorang dokter di Cleveland Clinic, Dr Donald Ford, MD.

Baca juga: Pentingnya Suplemen Vitamin D untuk Hadapi Gelombang Pandemi Kedua

Menurutnya, ada banyak penelitian tentang vitamin D dan Covid-19 yang menunjukkan efek menguntungkan, serta beberapa tidak menunjukkan efek.

Satu studi yang diterbitkan dalam The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism pada Maret 2021 menemukan, lebih dari 80 persen pasien yang didiagnosis dengan Covid-19 memang kekurangan vitamin D.

Sementara itu, studi lainnya pada Maret 2021 yang diterbitkan di JAMA memperlihatkan peserta dengan kadar vitamin D yang tinggi yakni 40 ng/ml atau lebih memiliki risiko yang lebih rendah terhadap infeksi Covid-19.

"Ada banyak lagi yang harus kita temukan tentang hubungan antara vitamin D dan risiko terinfeksi Covid-19," ujarnya.

"Untungnya, beberapa penelitian besar sedang berlangsung dan dapat memberi kita pegangan yang lebih baik tentang bagaimana vitamin D membantu kita mencegah penularan," sambung dia.

Baca juga: 7 Cara Mencegah Penularan Virus Corona Varian Baru Menurut Ahli

Mengonsumsi suplemen vitamin D

Karena penelitian lebih lanjut masih berlangsung, sebagai langkah untuk mencegah Covid-19 kita bisa menambahkan suplemen vitamin D ke dalam rutinitas sehari-hari.

Akan tetapi, Ford menganjurkan agar kita bisa berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter tentang mengonsumsi suplemen vitamin D ini.

Menurut National Institutes of Health (NIH), rekomendasi untuk mengonsumsi vitamin D bagi pria dan wanita berusia antara 14-70 tahun adalah 600 IU. Namun, batas atas vitamin D yang paling aman adalah 4.000 IU.

"Saat ini, vitamin D3 direkomendasikan untuk suplementasi dibandingkan D2, meskipun ada banyak perdebatan tentang hal ini," terang Dr Ford.

"Para dokter juga mungkin akan meresepkan jumlah yang lebih tinggi selama beberapa minggu jika kadarnya dalam tubuh sangat rendah," lanjut dia.

Baca juga: 5 Efek Kelebihan Vitamin D yang Perlu Diwaspadai

Selain suplemen, Dr Ford mengungkapkan bahwa ada beberapa sumber makanan yang dapat membantu meningkatkan kadar vitamin D kita.

"Banyak makanan dan minuman yang diperkaya dengan vitamin D seperti susu, jus buah, ikan salmon, sarden, beberapa keju, dan jamur," jelasnya.

Dan tentu saja, kita juga bisa mendapatkan vitamin D dari paparan sinar matahari. Namun, dia menyarankan agar kita dapat berjemur setidaknya 15 menit saja untuk menghindari risiko kanker kulit.

"Di atas semuanya itu, pencegahan terbaik untuk Covid-19 adalah melakukan vaksinasi yang lengkap dan tetap menjaga protokol kesehatan dengan baik," imbuhnya.

Baca juga: Tingkatkan Sistem Imun, Lebih Baik Suntik Vitamin atau Minum Suplemen?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com