Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kreasi Sambal Terasi "Baru" untuk di Lidah Orang Indonesia

Kompas.com - 25/06/2021, 08:44 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memiliki aroma yang khas dan menggugah selera makan, sambal terasi menjadi salah satu sambal yang paling diminati masyarakat Indonesia, khususnya penyuka makanan pedas.

Di banyak rumah makan tradisional atau rumah tangga, kita pasti sering menjumpai sambal terasi sebagai pendamping nasi putih dan lauk di atas meja.

Juga, sambal terasi ini bisa dikreasikan menjadi berbagai masakan yang nikmat, entah itu nasi goreng, ayam goreng sambal terasi, dan banyak lagi.

Baca juga: Resep Pencok Lele Khas Jawa Tengah, Lele Bakar Pakai Sambal Terasi

Kecintaan masyarakat akan sambal terasi inilah yang menginspirasi merek Dua Belibis untuk mengenalkan varian terbaru produknya.

Varian tersebut adalah kreasi pedas sambal terasi Dua Belibis.

"Ide meluncurkan produk sambal terasi Dua Belibis ada sejak tahun 2020. Tahun itu adalah tahun terberat tidak hanya bagi kita, tapi juga dunia."

Demikian penjelasan Reggy Prabowo. Dia adalah Brand Manager Dua Belibis.

"Pola bisnis berubah, Kami juga melakukan banyak inovasi, salah satunya membuat polling."

"Kami menyadari sambal adalah salah satu komponen yang hampir selalu ada di setiap kegiatan makan orang Indonesia."

Menurut keterangan pria tersebut, pihaknya meneliti sebanyak 63 responden, dan lebih dari 65 persen responden menyukai sambal terasi.

"Akhirnya kami coba kembangkan rasa atau taste sambal terasi yang memang bisa dinikmati orang Indonesia."

"Kami pilih sambal terasi karena ini salah satu jenis sambal yang populer, dan juga banyak digunakan di negara-negara di asia tenggara," cetus dia.

"Apa yang mau kami berikan kepada konsumen adalah sambal yang memiliki sensasi pedas dan gurih."

Baca juga: Masak Apa Hari Ini? Coba Resep Ayam Kalasan Penyet Sambal Terasi

Inovasi Kreasi Pedas Sambal Terasi Dua Belibis ini memiliki kandungan cabai asli (40 persen), terasi udang berkualitas (enam persen), dan tomat (14 persen).

Lalu, ada juga bawang merah (dua persen), bawang putih (2,5 persen), serta bahan-bahan lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com