Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/06/2021, 15:45 WIB
Intan Pitaloka,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sekitar satu atau dua minggu sebelum menstruasi dimulai, kita mungkin mengalami sejumlah gejala yang disebut sindrom pramenstruasi (PMS). Gejala umum yang dirasakan seperti, sakit kepala, mood tidak stabil, atau kembung.

Sebagian perempuan mengalami sedikit kram perut. Namun, apakah kram seminggu sebelum haid termasuk hal yang umum terjadi?

Menurut Reza Askari, MD, seorang dokter kandungan-ginekologi di San Pedro, California, kram seminggu sebelum haid tidak begitu umum terjadi, karena periode ini terlalu dini untuk mengalami kram pramenstruasi, yang disebut dismenore.

Dismenore terjadi ketika senyawa kimia di lapisan rahim yang disebut prostaglandin dilepaskan dan menyebabkan rasa sakit. Ini biasanya terjadi tepat sebelum menstruasi dimulai dan dapat berlanjut ke beberapa hari pertama menstruasi wanita.

Baca juga: Jangan Abaikan Nyeri Haid, Bisa Jadi Gejala Endometriosis

Nah, berikut ini adalah sejumlah kemungkinan yang menjadi penyebab kram sebelum menstruasi.

1. Infeksi saluran kemih (ISK)

Infeksi saluran kemih dan infeksi kandung kemih terkadang dapat menyebabkan rasa sakit di perut.

2. Endometriosis

Nyeri adalah gejala umum dari kondisi endometriosis, dimana ini terjadi ketika jaringan yang melapisi rahim mulai tumbuh di luar rahim.

Ini sering menyebabkan periode haid yang sangat menyakitkan bagi banyak wanita, tetapi rasa sakitnya juga bisa mulai beberapa hari sebelumnya.

Baca juga: Minim Edukasi, Ini yang Seharusnya Dilakukan Remaja Putri Saat Menstruasi Pertama Kali

3. Adenomyosis

Adenomyosis terjadi ketika jaringan endometrium dari lapisan rahim mulai tumbuh ke dinding rahim.

Kondisi ini tidak selalu menimbulkan rasa sakit. Tetapi beberapa wanita mengalami nyeri tajam di perut mereka selama menstruasi, dan beberapa juga mengalami nyeri panggul kronis yang bisa terasa seperti kram.

4. Fibroid

Fibroid adalah pertumbuhan jaringan otot rahim yang berkembang di dinding rahim. Fibroid biasanya jinak, tetapi juga dapat menyebabkan rasa sakit dan kram.

Baca juga: Mengenal Proctalgia Fugax, Nyeri di Dubur saat Menstruasi

5. Sembelit

Kram atau nyeri tajam di perut kita juga bisa menjadi tanda bahwa kita sedang mengalami sembelit. Jika kita juga merasa kembung, selain kram, ini bisa menjadi petunjuk bahwa kita sedang sembelit.

6. Kram pasca-coital

Jika baru saja berhubungan seks, bisa saja ini membuat beberapa otot atau ligamen tertarik, lalu ini dapat menyebabkan kram atau nyeri di panggul atau vagina. Selain itu, kemungkinan kita juga bisa mengalami kram setelah orgasme.

Baca juga: 5 Cara Alami Mengobati Kista Ovarium, Wajib Dipahami Semua Wanita

7. Kista

Kista yang tersisa setelah ovulasi dapat menyebabkan rasa sakit.

"Jika kista mulai mengeluarkan cairan dan sembuh secara alami, cairan dari kista dapat menyebabkan kram atau ketidaknyamanan panggul," kata Yvonne Bohn, MD, seorang dokter kandungan-ginekologi di Santa Monica, California.

Untuk pertolongan pertama kita bisa mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, tetapi jika keluhannya berulang konsultasikan ke dokter. 

8. Kram awal kehamilan

Meski wal kehamilan sering tidak disadari, tapi perlu diketahui bahwa kram yang kita rasakan sebelum menstruasi bisa saja menjadi tanda awal kehamilan jika kita berhubungan seksual tanpa kontrasepsi.

Kram ringan cukup normal pada trimester pertama dan kedua. Tetapi jika rasa sakitnya tiba-tiba semakin memburuk, maka segera hubungi dokter.

Baca juga: 5 Tanda Kehamilan yang Sering Tak Disadari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com