Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/06/2021, 21:08 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Media sosial lahir untuk mendapatkan perhatian masyarakat melalui iklan. Jika demikian, maka iklan di media sosial tidak berbeda dengan iklan di televisi.

Bedanya, kita tidak terjebak dengan apa yang ditampilkan di televisi karena kita sudah mengetahui bahwa itu merupakan hiburan.

Nah, sudah saatnya kita memperlakukan media sosial sama dengan televisi.

Perubahan perilaku masyarakat terhadap media sosial sejatinya sudah terlihat.

Ada beberapa penelitian yang menemukan bahwa anak-anak usia sekolah mengurangi penggunaan media sosial.

Penelitian lain mengungkap, persentase warganet berusia 20-an yang menganggap media sosial penting bagi mereka sudah menurun menjadi setengahnya.

Baca juga: 5 Tanda Kita Butuh Jeda Media Sosial

4. Waktunya rehat dari media sosial

Sayangnya, saat ini penggunaan media sosial kembali tinggi karena kemudahan mengakses teknologi.

Cobalah berhenti menggunakan media sosial, atau bahkan menghapus akun medsos kita. Sampai kapan? Sampai ekosistem media sosial bekerja untuk "melayani" kita, bukan mengendalikan kita.

Berhenti menggunakan media sosial atau detoks digital bukan berarti kita memutuskan diri dari dunia luar.

Satu lagi, dengan detoks digital, kita akan melihat perubahan yang lebih baik.

Baca juga: 13 Hal yang Terjadi Saat Puasa Media Sosial

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com