Sebelum dan sesudah tes, para pejalan kaki akan diuji detak jantung, tekanan darah, dan kadar oksigennya.
Tes ini juga akan mengevaluasi respons dari semua sistem tubuh yang terlibat selama latihan, termasuk sistem paru dan kardiovaskular, sirkulasi sistemik, sirkulasi perifer, darah, unit neuromuskular, dan metabolisme otot.
American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine mencatat, komponen tes sangat penting untuk memahami kebugaran seseorang.
Penilaian tes
Untuk skor tes, tim peneliti cukup menjumlahkan jarak berjalan. Menurut American College of Rheumatology, orang dewasa yang sehat akan menyelesaikan tes dengan berjalan sejauh 400-700 meter.
Meski begitu, apa yang dianggap sebagai skor yang baik itu tetap dapat berubah, tergantung pada jenis kelamin, usia, atau kondisi tubuh.
Baca juga: 7 Hobi yang Bisa Bikin Umur Panjang
American College of Rheumatology juga mengatakan, peningkatan 54 meter telah terbukti menjadi perbedaan penting secara klinis dalam studi pada penderita penyakit paru-paru kronis.
Ini mirip dengan kriteria yang direkomendasikan —untuk perubahan klinis yakni 50 meter — berdasarkan analisis dari sampel 692 lansia yang terbebas dari stroke.
Skor yang dianggap baik
Sekali lagi, skor yang dianggap baik itu tergantung pada jenis kelamin, usia, dan apakah kita menderita kondisi medis tertentu atau tidak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.