KOMPAS.com - Pertanyaan tentang gaji hampir selalu diberikan oleh pewawancara saat wawancara kerja.
Pertanyaan ini diberikan untuk mengetahui apakah mereka bisa membayar jasa kita atau tidak. Mereka juga akan menanyakannya untuk tahu berapa nilai diri kita dan kerja kita.
Setiap orang pasti ingin besaran gaji yang setinggi-tingginya. Namun, kita tentu tak ingin memberikan angka yang terlalu tinggi sehingga keluar dari kisaran gaji yang bisa diberikan perusahaan.
Namun, jika besaran gaji yang disebutkan terlalu rendah, pewawancara jadi punya ruang untuk menawarkan gaji yang lebih rendah lagi dan bisa jadi kita dibayar di bawah angka kompensasi yang layak.
Sayangnya, sulit juga menentukan besaran gaji untuk detil pekerjaan yang belum kita jalani sebelumnya atau mempelajari lebih dalam tentang posisi pekerjaan yang dilamar.
Beberapa lamaran kerja mensyaratkan kita untuk menuliskan kisaran gaji yang diharapkan dalam surat lamaran, baik dalam bentuk fisik maupun online.
Sejumlah orang memilih melewatkannya. Namun, itu sebetulnya bukan pilihan yang terbaik.
Jika melewatkannya, perusahaan bakal berpikir kita tidak mampu mengikuti arah. Beberapa surat lamaran online bahkan tidak bisa diakses ke halaman sebelumnya jika pertanyaan ini belum diisi.
Baca juga: Cara Menjawab Kelebihan dan Kekurangan Saat Wawancara Kerja
Melansir the Balance Careers, beberapa cara yang perlu dilakukan dan pertimbangan yang harus dimiliki antara lain:
Melakukan riset gaji membuat kita dapat menuliskan kisaran gaji yang wajar untuk diajukan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.