Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
DR. dr. Tan Shot Yen, M.hum
Dokter

Dokter, ahli nutrisi, magister filsafat, dan penulis buku.

Ngeri Pandemi Menghantui Masa Depan Bayi

Kompas.com - 28/06/2021, 20:49 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Ibu muda masa kini tidak mengerti cara membuat santan, tidak (mau) paham tahapan perkembangan motorik dan sensorik bayi, sehingga memberi makan bayi seperti mengisi bensin tangki motor.

Bahkan ada yang tidak punya kompor. Hanya mengandalkan ‘mejikom’ (magicom alias penanak nasi) buat bikin makanan sehari-hari ala anak kos.

Saat berat badan bayi tidak naik, bayinya tidak mau makan, alih-alih evaluasi, mereka akan ‘nembak’ Anda dengan pertanyaan, jadi solusinya apa? Dan sekali lagi, medsos menjadi andalan.

Ada yang mengajari ilmu kaldu - padahal bayinya butuh protein hewan – hingga ribut mempermasalahkan diet gluten.

Ujung-ujungnya ilmu kepraktisan menjadi juara. Pangan kemasan! Produk yang diandalkan untuk para ibu yang katanya memilih kewarasan. Yang secara tidak langsung menuding para leluhurnya tidak waras, karena zaman itu belum ada kemasan, dan anak-anak mereka di zaman itu tidak stunting.

Di masa pandemi yang menyesakkan ini, bayi-bayi dengan anemia dan diam-diam menderita TBC serta gangguan gizi kronik akibat cara pemberian makan yang salah semakin membuat ngeri.

Dua tahun lagi riset kesehatan dasar 2023 akan dirilis. Apabila kondisi kita masih seperti ini, edukasi berjalan simpang siur, riuh rendah bersahut-sahutan dengan kepentingan-kepentingan yang berusaha menyeruak masuk pintu gerbang kesehatan, tidak tahu lagi data dan diagram seperti apa yang akan disajikan dalam Riskesdas 2023.

Jadi, kalau mau bikin bayi-bayi kita sekadar hidup, gemuk dan tinggi – memang tidak sulit-sulit amat.

Tapi selepas usia remaja, akan ada tagihan hutang pekerjaan rumah yang tertunda, membengkak menjadi hipertensi, obesitas, diabetes usia muda, berbagai jenis gangguan hormonal, hingga kanker.

Yang saat ini sudah dewasa saja membuat jaminan kesehatan nasional terengah-engah. Apalagi ditambah korbannya yang menyusul tak lama lagi. Siapa lagi yang mau jadi kambing hitam kali ini?

Baca juga: MPASI ala Generasi Dapur Ngawur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com