Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Membentuk Resiliensi untuk Mengurangi Kecemasan

Kompas.com - 29/06/2021, 08:42 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Apa yang kamu hadapi mungkin merupakan hal yang sulit, tetapi penting untuk tetap berharap dan positif tentang masa depan yang lebih cerah.

Berpikir positif sebenarnya tidak berarti mengabaikan masalah untuk fokus pada hasil yang positif. Tapi, berpikir positif adalah memahami bahwa kemunduran dan kegagalan itu bersifat sementara dan bahwa Anda memiliki keterampilan dan kemampuan untuk mengatasi tantangan yang Anda hadapi.

Baca juga: Ini 6 Manfaat Jika Memiliki Mindset dan Berprasangka Positif

7. Mengambil tindakan. Menunggu masalah menghilang dengan sendirinya hanya akan memperpanjang masa krisis kita. Maka akan lebih baik, jika kita dapat mulai bekerja untuk menyelesaikan masalah dengan segera.

Meskipun mungkin tidak ada solusi yang cepat atau sederhana, tetapi kamu perlu mengambil langkah demi langkah untuk memperbaiki situasi yang kamu hadapi sehingga hal itu dapat mengurangi tekanan yang kamu alami.

Nah hal yang penting dan perlu diingat adalah, berfokuslah pada kemajuan yang telah Anda capai sejauh ini dan rencanakan langkah Anda selanjutnya, jadi jangan hanya fokus pada perasaan putus asa karena mungkin banyak masalah yang masih harus diselesaikan, tetapi apresiasi diri kamu untuk setiap kemajuan langkah yang kamu capai.

8. Membangun hubungan positif. Individu yang memiliki hubungan yang positif (atau biasa disebut support system) biasanya akan lebih tahan terhadap tekanan, dan mereka lebih mudah bahagia. Kita akan semakin tangguh, karena kita memiliki jaringan dukungan yang kuat untuk diandalkan.

Baca juga: Berbagi dengan Sesama Bikin Rasa Bahagia Lebih Besar

Oleh: Cindy Stefanie Tanjung dan Naomi Soetikno - Fakultas Psikologi Universitas Tarumanegara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com