Agar terhindar dari penyakit, penting bagi orang memasuki usia lanjut untuk rutin memeriksakan kondisi kesehatan dan menerima vaksinasi.
Namun, seringkali orangtua tidak termotivasi untuk melakukan rutinitas ini.
Anak dapat menjadi roda penggerak agar orangtua pada akhirnya dapat menemui petugas kesehatan, dan mendapatkan perawatan yang diperlukan.
Menurut dr. Ida, salah satu faktor keengganan orangtua untuk menerima vaksin atau melakukan perawatan kesehatan adalah kurangnya referensi dan informasi.
“Oleh karena itu, untuk meyakinkan orangtua, tentu harus kita lihat situasinya terlebih dahulu."
"Mula-mula kita gali pemahaman mereka. Bila pemahamannya benar, kita kuatkan. Bila salah, kita perbaiki."
"Kita juga harus bisa mengajak orangtua berdiskusi sekaligus memberikan edukasi dari sumber yang valid,” ungkap dr. Ida.
“Seorang anak juga perlu melakukan upaya lebih jauh dari sekadar mengingatkan orangtua untuk memeriksakan kesehatan ataupun menerima vaksinasi."
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia, Bagaimana Efektivitasnya?
"Hal lain yang dapat dilakukan, misalnya membantu orangtua untuk membuat janji dengan dokter ataupun rumah sakit, hingga menjemput dan mengantar mereka ke rumah sakit untuk kontrol rutin."
"Dengan meminimalkan upaya yang orangtua harus lakukan, orangtua memiliki lebih sedikit alasan untuk menolak imbauan dari anak,” tambah dr. Amira.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.