KOMPAS.com - Olahraga dipandang sebagai cara yang efektif untuk memberikan manfaat bagi pria, seperti meningkatkan kebugaran, kekuatan, dan membuat pria tampak awet muda.
Sementara itu, pada pria yang mengalami penurunan kadar hormon testosteron, mereka cenderung memilih mengonsumsi suplemen testosteron guna mencegah dampak penuaan.
Lantas, mana yang lebih baik untuk mencegah penuaan? Rajin berolahraga atau mengonsumsi suplemen testosteron?
Baca juga: 4 Hal Seputar Hormon Testosteron, Pria Wajib Tahu
Berdasarkan penelitian di School of Human Sciences di University of Western Australia, ditemukan olahraga lebih bermanfaat dalam mengatasi efek penuaan daripada suplemen testosteron.
Hasil studi itu dimuat dalam American Journal of Physiology: Heart and Circulatory Physiology.
Tim peneliti di School of Human Sciences UWA memelajari dampak mengonsumsi suplemen testosteron dan berolahraga pada 80 pria paruh baya sehat dengan kadar testosteron rendah hingga normal.
Peneliti mengukur tingkat kebugaran, komposisi tubuh, dan kekuatan setiap partisipan sebelum dan sesudah menjalani program olahraga selama 12 minggu.
Masing-masing partisipan secara acak mendapatkan terapi testosteron, atau terapi testosteron dengan program olahraga yang diawasi peneliti.
Baca juga: Diet Rendah Lemak Turunkan Kadar Testosteron pada Pria, Benarkah?
Ada juga partisipan yang diberikan plasebo dan program olahraga, atau hanya plasebo saja.
Kelompok partisipan yang berolahraga memiliki hasil lebih baik pada massa lemak tubuh dan kebugaran dibandingkan partisipan yang menerima terapi atau pengobatan testosteron.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.