Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laris Diburu via Online, Harga Ivermectin Capai Rp 550.000 Per Setrip

Kompas.com - 30/06/2021, 15:12 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Obat Ivermectin yang belakangan booming disebut bisa mengobati Covid-19 langsung laris diserbu masyarakat secara online. Harganya bahkan mencapai Rp 550.000 per setrip di sejumlah e-commerce.

Obat ini pertama kali tersohor ketika Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), menyebutkan kegunaannya untuk pencegahan maupun terapi penyembuhan pasien corona.

Kapasitas produksi obat ini sangat tinggi sehingga ia menganggap bisa menjadi solusi pengobatan Covid-19 di Indonesia secara menyeluruh.

Menurut Erick, harganya juga sangat terjangkau untuk masyarakat, hanya berkisar Rp 5.000 sampai Rp 7.000 per tablet.

Baru-baru ini, mantan Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti mengaku menggunakan obat ini unuk karyawannya yang terinfeksi Covid-19. Dikombinasikan dengan sejumlah obat dan vitamin lainnya, hasilnya dinilai efektif.

Baca juga: Begini Cerita Susi Pudjiastuti soal Ivermectin

Popularitas Ivermectin yang mendadak meningkat juga berpengaruh pada harga jualnya. Obat yang sebelumnya diklaim terjangkau ini nyatanya mengalami kenaikan harga.

Fenomenanya mirip dengan harga masker kesehatan ketika di awal pandemi. Hampir semua masyarakat berlomba membeli obat ini sebagai bekal menghadapi Covid-19.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, harga tertinggi obat Ivermax 12 mg dengan kandungan Ivermectin di platform belanja Blibli mencapai Rp 525.000 per setrip. Satu setrip terdiri dari 10 kaplet, yang per buahnya diminum setiap 48 jam sekali.

Sedangkan di Shopee, obat ini dijual dengan harga Rp 350.000 per setrip. Uniknya, hanya ada satu penjual yang menyediakannya di lokamarket asal Tiongkok ini.

Obat ini juga tersedia secara daring di Tokopedia oleh sejumlah penjual yang berbeda. Harganya bervariasi, tetapi berkisar Rp 220.000 sampai Rp 550.000 per setrip.

Baca juga: IDI Tak Rekomendasikan Ivermectin untuk Obat Covid-19 Sebelum Ada Hasil Uji Klinis

Kita juga bisa membeli obat cacing ini melalui e-commerce Bukalapak. Namun, harganya juga berada di kisaran yang serupa, mulai dari Rp 300.000 sampai Rp 450.000 per setrip.

Dari berbagai pasar daring itu, hampir semua penjual obat ini berada di Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Jumlah transaksi setiap penjual juga berbeda-beda, ada yang baru beberapa kali, tetapi ada yang sudah dibeli hingga ratusan kali.

Beberapa penjual juga menyediakannya secara pre-order selama dua sampai empat hari. Sistem pra-pesan ini agaknya bisa menjadi indikasi tingginya minat beli masyarakat pada obat kimia ini.

Agaknya, jumlah kasus Covid-19 yang semakin tinggi dan akses rumah sakit yang makin terbatas membuat banyak masyarakat tergerak membeli obat ini. Apalagi sudah banyak testimoni di media sosial yang mengklaim berhasil sembuh berkat konsumsi Ivermectin.

Baca juga: Penjelasan BPOM soal Uji Klinis Ivermectin untuk Obat Covid-19

Perlu penelitian

Sejauh ini, pandangan dunia kesehatan soal penggunaan obat ini untuk pasien Covid-19 juga masih beragam. Alasannya, dibutuhkan lebih banyak data untuk memastikan manfaat dan efek sampingnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam situs resminya hanya menyarankan Ivermectin digunakan untuk mengobati Covid-19 dalam uji klinis.

Sedangkan Guru Besar Fakultas Farmasi UGM Prof Dr Zullies Ikawati, Apt, seperti dimuat di Kompas.com pada Rabu (23/6/2021), mengatakan, Ivermectin belum memiliki panduan penggunaan, seperti dosis dan aturan konsumsi, jika harus diberikan untuk pasien Covid-19.

Untuk memastikannya, harus dilakukan tahapan pengujian untuk memastikan efektivitas, serta keamanan obat pada penggunaannya terhadap manusia.

Baca juga: Uji Klinik Obat Ivermectin Akan Dilakukan di 8 Rumah Sakit di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com