Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Masalah dalam Podcast Deddy Corbuzier dan Mongol

Kompas.com - 01/07/2021, 08:36 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Pernyataan ini dinilai sebagai disinformasi yang fatal karena ODGJ/PDM tidak ada hubungannya dengan kekebalan terhadap virus ini.

Menganggap ODGJ sulit terpapar Covid-19 merupakan kesesatan ilmu pengetahuan dan logika berpikir karena telah memberikan informasi, data, dan fakta yang menyesatkan.

Orang-orang tersebut sama seperti yang lainnya termasuk pula dalam hal risiko dan kerentanan Covid-19.

Kalangan ODGJ juga sangat membutuhkan vaksin dan akses medis lainnya untuk pencegahan serta penyembuhan Covid-19.

  • Melanggengkan stigma negatif soal ODGJ

Kedua tokoh publik ini dianggap melanggengkan stigma negatif soal ODGJ yang selama ini masih bertahan di masyarakat.

Yenny Rosa Damayanti, Ketua PJS menyayangkan hal ini, apalagi Deddy Corbudzier memiliki latar belakang pendidikan psikologi, sehingga dinilai punya wawasan yang memadai.

Selain itu, ini juga menjadi pelanggaran Pasal 7 Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

Pelanggaran itu menyangkut hak bebas dari stigma untuk penyandang disabilitas meliputi hak bebas dari pelecehan, penghinaan, dan pelabelan negatif terkait kondisi disabilitasnya.

  • Bertentangan dengan fakta

Dialog keduanya menyebutkan, rumah sakit di seluruh dunia belum ada yang terpapar Covid.

Baca juga: Ketika Deddy Corbuzier Dapat Somasi dan Akhirnya Minta Maaf

Hal ini bertentangan dengan fakta karena banyak ODGJ yang telah terbukti positif Covid-19.

Mereka juga sama berisikonya terpapar virus ini khususnya jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat.

Sebagaimana dimuat dalam sejumlah media, telah ditemukan beberapa kasus klaster di panti sosial atau rumah sakit jiwa.

Hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal World Psychiatry juga menyatakan, ODGJ memiliki risiko lebih besar terpapar Covid-19 bila dibandingkan non-ODGJ.

Pernyataan dr. Lahargo Kembaren, SpKJ, salah satu dokter spesialis kejiwaan yang bertugas di Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi Bogor, seperti dikutip oleh PJS, juga mendukung hal tersebut.

“Kemarin ada yang bilang, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) sulit terkena Covid-19? Sebuah pernyataan yang tidak sesuai dengan bukti ilmiah, kenyataan, dan fakta di lapangan.”

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com