Kita sudah sering sekali mendengar bahwa makanan cepat saji memang tak baik untuk kesehatan secara keseluruhan. Namun, sebagian dari kita masih mengonsumsinya karena rasanya yang dianggap nikmat.
Tapi, terlalu sering makan makanan cepat saji dapat mengganggu daya tahan tubuh.
Makan makanan cepat saji dan makanan yang diproses dapat memicu peradangan, meningkatan permeabilitas usus, dan menyebabkan ketidakseimbangan bakteri di usus, yang semuanya dapat berdampak buruk terhadap kekebalan tubuh kita.
Makanan cepat saji juga bisa mengandung bahan kimia bis(2-ethylhexyl) phthalate (DEHP) dan diisononyl phthalate (DiNP). Phthalates dapat larut ke dalam makanan cepat saji, misalnya melalui kemasan atau sarung tangan plastik yang dikenakan saat menyiapkan makanan.
Phthalates diketahui dapat mengganggu endokrin tubuh atau sistem penghasil hormon.
Zat kimia ini juga dapat meningkatkan produksi protein inflamasi yang dapat melemahkan respons kekebalan tubuh terhadap patogen dan menyebabkan disregulasi kekebalan.
Selain itu, phthalates juga berpotensi mengurangi keragaman bakteri usus, yang dapat berdampak negatif pada sistem kekebalan tubuh.