Pola makan tinggi lemak jenuh dan rendah lemak tak jenuh berkaitan dengan disfungsi kekebalan tubuh.
Asupan lemak jenuh yang tinggi dapat mengaktifkan jalur sinyal tertentu yang menyebabkan peradangan di tubuh, sehingga menghambat fungsi kekebalan tubuh.
Selain itu, pola makan tinggi lemak juga dapat meningkatkan kerentanan tubuh kita terhadap infeksi dengan menekan sistem kekebalan dan fungsi sel darah putih.
Penelitian pada hewan pengerat menunjukkan bahwa diet tinggi lemak dapat menyebabkan perubahan bakteri usus dan merusak lapisan usus, berpotensi meningkatkan risiko infeksi dan penyakit.
Namun, para peneliti masih menyelidiki bagaimana asam lemak berbeda mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan para peneliti masih membutuhkan lebih banyak penelitian pada maanusia.
Pada akhirnya, membatasi makanan yang berpotensi menurunkan daya tahan tubuh dan meningkatkan asupan makanan padat nutrisi dapat membantu kita mengoptimalkan daya tahan tubuh, sehingga kita tidak mudah terserang penyakit dan infeksi virus.
Baca juga: Tak Cuma Obesitas, Makanan Tinggi Lemak dan Gula Picu Nyeri Otot
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.