Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Jawaban Kekhawatiran Orangtua Soal Vaksin Covid-19 pada Anak

Kompas.com - 01/07/2021, 15:57 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Health.com

KOMPAS.com - Pemberian vaksin Covid-19 kepada anak usia 12 sampai 17 tahun sudah mulai dilakukan. Hal ini menjadi hal yang melegakan sekaligus mengkhawatirkan bagi banyak orangtua.

Vaksinasi pada anak bisa mengurangi anak terpapar virus Corona, khususnya varian Delta yang dinilai lebih berbahaya. Apalagi kasus Covid-19 pada anak juga cukup tinggi di Indonesia.

Namun masih banyak orangtua yang ragu apakah anaknya perlu divaksin, bagaimana keamanannya, dan berbagai kekhawatiran lainnya.

Sebenarnya, para ahli di bidang pediatri, penyakit menular, dan imunisasi anak sudah bersepakat bahwa manfaat vaksin jauh lebih besar daripada risikonya.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga termasuk pihak yang mendorong pemberian vaksin Corona kepada anak.

Di sisi lain, sangat wajar apabila orangtua memiliki banyak pertanyaan soal pemberian vaksin kepada buah hatinya. Berbagai kecemasan itu datang dari keinginan untuk melindungi dan menjaga anaknya.

Agar tak pusing lagi, simak jawaban para ahli untuk berbagai kekhawatiran orangtua soal vaksin Covid-19.

  • Anak tidak mudah tertular Covid-19, mengapa mereka perlu divaksin?

Sudah banyak kasus yang membuktikan anak dan remaja positif Corona. Mereka memang memiliki risiko yang lebih rendah tapi bukan berarti mustahil terinfeksi.

Data yang disajikan kepada Komite Penasihat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat tentang Praktik Imunisasi (ACIP) menunjukkan, remaja sebagai kelompok, usia 12 hingga 17 tahun, jauh lebih mungkin dirawat di rumah sakit karena Covid-19 daripada influenza.

Memvaksinasi anak melindungi mereka dari infeksi dan komplikasi Covid-19 yang serius. Termasuk pula kerusakan jangka panjang pada jantung akibat kondisi peradangan pasca infeksi.

Selain itu, semakin banyak orang yang divaksinasi, semakin sedikit peluang virus untuk bereplikasi, bersirkulasi, dan bermutasi.

Julie Boom, MD, profesor pediatri di Baylor College of Medicine, Houston, AS menilai pemberian vaksin pada anak membuat mereka lebih mudah beraktivitas seperti sedia kala.

"Orang tua benar-benar perlu menyadari bahwa memvaksinasi anak tidak hanya akan membantu mereka kembali ke aktivitas normal sehari-hari, tetapi juga membantu komunitas dan bangsa kita kembali hidup seperti yang kita ketahui sebelum Covid," katanya.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Turunkan Angka Penularan Penyakit

  • Vaksin dibuat terburu-buru, bagaimana keamanannya?

Vaksin untuk corona memang dibuat dengan terburu-buru karena terdesak dengan urgensinya. Namun produksinya dilakukan berdasarkan penelitian dan uji klinis yang bisa dipertanggungjawabkan.

"Prosesnya dipercepat, tidak semata terburu-buru," terang Tan, PhD, chief strategy officer di Immunization Action Coalition, organisasi nirlaba di AS yang fokus pada layanan kesehatan dan masyarakat.

Halaman:
Sumber Health.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com